REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam satu hari, Rabu (9/9), enam jamaah calon haji Indonesia meninggal di Tanah Suci karena sudah tua dan sakit, maupun akibat kelelahan setelah menjalani ibadah di Madinah maupun di Mekkah.

"Mereka yang wafat sebagian besar jamaah yang usianya di atas 60 tahun dan termasuk berisiko tinggi, karena sakit," kata Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 1436H/2015M, dr Ramon Andrias, di Mekkah, Kamis (10/9).

Ia mengatakan cuaca ekstrem di Arab Saudi dengan suhu udara bisa menembus angka di atas 40 derajat celcius, membuat sebagian calon haji yang sudah sepuh dan memiliki penyakit bawaan dari Tanah Air semakin tidak nyaman.

Ditambah lagi, aktivitas ibadah sunnah yang sering kali dipaksakan sehingga membuat jamaah lelah. "Orang sehat dan muda saja dengan suhu udara yang panas, tidak nyaman. Apalagi mereka yang sudah tua dan sakit, pasti merasa lebih tidak nyaman," kata Ramon menerangkan.

Data yang diperoleh tim Media Center Haji (MCH) Kamis (10/9), sebanyak enam orang meninggal, lima di antaranya merupakan calon haji dengan usia di atas 60 tahun.

Hanya satu yaitu Yasin Muda bin Sulaiman yang berusia 57 tahun dari kloter 007 embarkasi Balikpapan (BPN) yang meninggal di usia di bawah 60 tahun, karena penyakit jantung. Yasin meninggal di Masjidil Haram, Mekkah.

Dengan demikian, memasuki pekan ketiga sejak kedatangan jamaah calon haji Indonesia pada 22 Agustus sampai 8 September sebanyak 49 orang meninggal di Tanah Suci, terdiri dari 28 jamaah meninggal di Madinah dan 21 jamaah meninggal di Mekkah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika