Selasa 15 Sep 2015 19:04 WIB

Efisiensi Pemondokan Haji Capai Rp 40 Miliar

M Jasin
Foto: antara
M Jasin

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Tanah Suci

JEDDAH – Pemerintah berhasil melakukan efisiensi anggaran mencapai Rp 40 miliar untuk pemondokan haji di Makkah, Arab Saudi. Semula, anggaran untuk sewa hotel-hotel di Makkah adalah 4.500 riyal Arab Saudi (SAR) per jamaah.

“Karena kita bisa menawar sehingga harganya rata-rata menjadi 4.461 riyal, kita punya efisiensi kurang lebih Rp 40 miliar,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Agama Mochammad Jasin Mashuri saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, Senin (14/9) malam.

Jasin melanjutkan, efisiensi anggaran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam anggaran cadangan (shipguarding) yang diajukan pemerintah kepada DPR. Anggaran cadangan diperlukan untuk peningkatan layanan bus transportasi haji, penambahan biaya sewa pemondokan di Madinah, dan akomodasi lainnya.

Penambahan anggaran untuk pemondokan di Madinah diperlukan lantaran perubahan sistem penyewaan perumahan yang sebelumnya sistem sewa menjadi sistem blocking time (semi musim).

“Ini semua kan perlu dana. Sewa perumahan di Madinah dari plafon 675 riyal rata-rata sekarang sampai 850 riyal. Jadi bisa tertutupi dari efisiensi itu,” ujar Jasin.

Dia berharap, efisiensi anggaran yang digunakan untuk subsidi silang pemondokan di Madinah bisa memberikan kenyamanan kepada jamah haji. Apalagi, setiap tahun pemerintah selalu berusaha optimal memberikan pelayanan yang sangat baik terhadap jamaah haji Tanah Air.

Kepala Seksi Perumahan Daerah Kerja Madinah Endang Jumali menjelaskan, pada musim haji tahun ini pemerintah berhasil menyewa pemondokan dengan fasilitas yang bagus. Selain itu, semua hotel untuk jamaah haji Indonesia berada tidak jauh dari Masjid Nabawi.

Jamaah pun bisa lebih leluasa melaksanakan ibadah arbain dalam kurun waktu sembilan hari. “Hotelnya kelas bintang empat, bintang lima, dan jarak dari pemondokan ke Nabawi paling jauh hanya 650 meter,” kata Endang.

Dia berharap, dengan kondisi pemondokan yang dekat, energi jamaah tidak terkuras selama di Madinah kendati harus berjalan kaki saat melaksanakan ibadah arbain.

“Ini berkat sistem baru penyewaan pemondokan yang menggunakan blocking time atau sewa berdasarkan masa tinggal jamaah. Alhamdulillah kita dapat hotel yang bagus semua,” kata Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement