Jumat 18 Sep 2015 20:03 WIB

Banyak Jamaah Tersesat, Ini Kendala Penanganannya

  Petugas Haji Indonesia,  Maskat,  berbicara dengan Nasiah, jamaah haji non kuota asal Banjarmasin di Madinah, Senin dini hari (28/10).   (Republika/Yogi Ardhi)
Petugas Haji Indonesia, Maskat, berbicara dengan Nasiah, jamaah haji non kuota asal Banjarmasin di Madinah, Senin dini hari (28/10). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daker Makkah Letkol Jaetul Muchlis Basyir mengungkap, kendala perlindungan jamaah terkait dengan jumlah petugas yang ditempatkan di sekitar Masjidil Haram. Saat ini, Muchlis menyebutkan, ‎Sektor Khusus Masjidil Haram hanya memiliki 30 personel untuk berjaga di lima titik, yaitu Pos Marwah, Pos Hajar Aswad, Pos Syib Amir, Pos Menara Zam Zam, dan Pos King Abdullah Gate.

Mereka berjaga dengan sistem dua shift. "Setiap shift paling hanya 12-15 petugas untuk lima pos. Ini sangat menyulitkan ketika banyak jamaah," kata Muchlis. Ia menyatakan idealnya jumlah petugas di Sektor Khusus Masjidil Haram sebanyak 90 orang yang terdiri dari perlindungan jamaah, pembimbing ibadah, dan kesehatan.

"Sekarang semua unsur ada, tapi hanya sedikit," ujar dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita

Untuk mengatasi keterbatasan personel, petugas Sektor Khusus Masjidil Haram menerapkan operasi laron, yaitu jamaah yang mendatangi petugas dengan seragam ketika kebingungan. ‎"Kami juga terbantu karena belum semua pintu di Masjidil Haram terbuka. Ini membantu melokalisir jamaah," ujar Muchlis.

Kendati masih tinggi, jumlah itu sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan tiga tahun terakhir yang dapat mencapai enam ribu jamaah hingga hari ke-18. "Dulu karena permukiman juga tersebar dan bus shalawat sekarang sudah lebih baik," kata Muchlis.

Pantauan Republika, jamaah biasanya kebingungan menemukan masa'a atau area sa'i usai melakukan tawaf. Banyaknya pintu di Masjidil Haram membuat mereka berjalan ke arah yang salah ketika terlepas dari rombongan.

Jamaah juga mengalami kebingungan setelah melaksanakan sa'i di Bukit Marwah, khususnya jamaah yang tinggal di Jarwal dan Misfalah. Kedua daerah itu terletak di sisi timur Masjidil Haram, sedangkan Pintu Marwah berada di sisi barat.

Petugas Sektor Khusus kerap mengantarkan jamaah satu per satu. Petugas sering kali mengumpulkan dulu jamaah yang tersesat kemudian mengantarkan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement