Jumat 25 Sep 2015 14:40 WIB
Insiden Mina

Kerajaan Keluarkan Perintah Penyelidikan Insiden Mina

Rep: c25/ Red: Taufik Rachman
Insiden Mina menyebabkan 220 jamaah haji wafat.
Foto: Reuters
Insiden Mina menyebabkan 220 jamaah haji wafat.

REPUBLIKA.CO.ID,MINA -- Kerajaan Arab Saudi telah meminta penyelidikan atas insiden di daerah Mekkah yang menewaskan lebih dari 700 orang jemaah haji ketika Idul Adha kemarin.

Dilansir dari al Jasirah, Putra Mahkota Arab Saudi mengeluarkan perintah untuk segera dilakukan penyelidikan pada pelaksanaan ibadah haji, setelah insiden yang menewaskan lebih sekitar 717 jemaah haji dan 863 lain luka-luka..

Selama melakukan pertemuan dengan para pejabat senior yang bertanggung jawab untuk haji di Mina, pad ahari Kamis (24/9), Pangeran Mohamed bin Nayef yang memimpin Komisi Haji Arab Saudi, memerintahkan penyelidikan atas insiden saling desak yang terjadi tepat saat Idul Adha tersebut.

Temuan investigasi akan disampaikan kepada Raja Salman, yang akan memutuskan langkah apa dalam menanggapi insiden itu.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, menjelaskan saling terhimpitnya para jemaah tampaknya telah disebabkan oleh dua gelombang peziarah yang bertemu di persimpangan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Mayjen Mansour al-Turki mengatakan suhu tinggi dan kelelahan juga mungkin menjadi faktor tambahan dalam bencana, yang mengkibatkan insiden serupa yang terjadi dua dekade lalu.

Namun, Kepala Organisasi Haji Iran, Kata Ohadi, menerangkan untuk alasan yang tidak diketahui, dua jalur telah ditutup di dekat lokasi untuk melakukan ritual lempah jumroh. "Hal ini yang menyebabkan insiden tragis ini," kata Ohadi.

Ohadi menyatakan penutupan jalan telah membuat rute untuk ritual lempar jumroh menjadi tiga rute saja.

Para pejabat Iran menambahkan sampai ahri Jum'at, sekitar 131 peziarah Iran telah tercatat meninggal dunia dalam inside itu.

Mina sendiri merupakan tempat lebih dari 160.000 tenda, di mana para jemaah menghabiskan malam mereka selama haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement