Selasa 29 Sep 2015 16:23 WIB

Mencari Sang Istri di Tumpukan Jenazah

Rep: Ratna Puspita/ Red: Ilham
Para jamaah haji ketika berada di Mina.
Foto: Reuters
Para jamaah haji ketika berada di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Suparno Mangunprawiro (59 tahun) menerima telepon sebelum shalat Ashar pada Ahad (27/9). Saya menebak, itu telepon dari keluarganya di tanah air. Dia berbicara dengan anaknya soal kondisinya di tanah suci. Tidak terdengar kegetiran atau kesedihan dalam percakapan Suparno.

Cara berbicara Suparno tidak terdengar sedang mengalami kesedihan kendati dia menjadi tragedi di Jalan 204, Mina, Arab Saudi pada Kamis (24/9). Jamaah asal Pontianak yang tergabung dalam Kelompok terbang (Kloter) BTH 14 Embarkasi Batam itu sempat pingsan lalu terinjak-injak.

Dia juga sempat menjalani perawatan selama beberapa jam di sebuah rumah sakit milik Arab Saudi. Setelah kembali ke tenda di Mina, dia mencari istrinya, Dahlia Sulaiman Hamdan (46). Dalam pikirannya, istrinya tidak apa-apa.

"Saya yang pingsan duluan dan terinjak-injak saja bisa pulang dengan cepat, berarati istri saya tidak apa-apa," kata dia.

Namun, Suparno tidak menemukan istrinya. Dia pun mulai gelisah dan mencoba mencari di pemondokan 401, Aziziah Syimaliah, Makkah. Namun nihil. Pikiran buruk pun mulai muncul di kepala Suparno mengenai nasib sang istri.

“Saya pulang ke Makkah pun tidak ada artinya hidup ini. Kenapa tidak saya saja yang sudah jelas-jelas duluan (lebih tua),” ujar Suparno.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement