Kamis 01 Oct 2015 23:17 WIB

Menag Berharap Tim DVI Polri Percepat Identifikasi Korban Mina

Rep: Ratna Puspita/ Red: Ilham
Evakuasi korban insiden Mina
Foto: Reuters
Evakuasi korban insiden Mina

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Markas Besar ‎Kepolisian Republik Indonesia mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Arab Saudi. Tim yang terdiri dari sebelas orang ini bakal membantu Arab Saudi mengidentifikasi jenazah korban tragedi di Jalan 204, Mina, Arab Saudi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap keberadaan tim DVI bakal mempercepat ‎proses identifikasi korban yang masih berlangsung satu pekan pascakejadian. "Saya berharap ini akan mempercepat proses verifikasi dan identifikasi jamaah haji kita yang membutuhkan waktu untuk dikenali," kata dia di Madinatul Hujjaj, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (1/10).

Lukman mengatakan, keberadaan sebelas orang dari DVI Mabes Polri ini sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi. Indonesia menawarkan bantuan untuk melakukan proses identifikasi. "Mereka (Arab Saudi) setuju melibatkan tim DVI kita," kata Lukman.

Lukman menyatakan, tim DVI Mabes Polri berangkat dari tanah air menuju Arab Saudi pada Kamis ini. Mereka akan mendarat di Bandara King ‎Abdul Aziz Jeddah, Jumat (2/10).

Sebelas anggota tim DVI Mabes Polri ini merupakan anggota kepolisian yang memiliki kemampuan forensik dan identifikasi. "Mereka akan jadi bagian petugas Arab Saudi dalam proses identifikasi," kata Lukman.

Hingga Kamis dini hari, sebanyak 59 warga negara Indonesia, termasuk empat orang pekerja Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, sudah teridentifikasi sebagai korban tragedi di Jalan 204, Mina. Sebanyak 74 orang juga belum kembali ke pemondokan sejak kejadian itu pada Kamis (24/9).

Proses pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan tiga tim. Tim pertama menelusuri bersama kelompok terbang yang melaporkan kehilangan.

Tim kedua menelusuri rumah sakit-rumah sakit. Tim ketiga melakukan proses identifikasi di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. "‎Mudah-mudahan jumlah (korban) tidak bertambah dan bisa segera diketahui kabar yang belum kembali," ujar Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement