Ahad 04 Oct 2015 13:37 WIB

Jumlah WNI Korban Mina Capai 100 Orang

Rep: Ratna Puspita/ Red: Agung Sasongko
Kontainer jenazah di Mina
Foto: Istimewa
Kontainer jenazah di Mina

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tim identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memverifikasi lima jenazah korban tragedi Mina sebagai warga negara Indonesia pada Ahad (4/10). Dengan demikian, jumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, mencapai 100 orang.

Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan, jumlah WNI yang wafat karena tragedi di Mina pada data sebelumnya mencapai 95 orang, terdiri dari 90 jamaah haji dan lima mukimin di Arab Saudi. "Hari ini bertambah lima sehingga menjadi 100," kata dia, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Ahad (4/10).

Dia menyebutkan tiga dari lima jenazah yang teridentifikasi berasal dari Kelompok terbang (Kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yaitu Nandang Suryana Sulaeman (nomor paspor A8406668), Entin Rostini Ikin (A7919217), dan Supardi Harjodikromo Kerta (B0929687).

Dua korban lainnya Ahmat Khalimin Sambudi dari Kloter SOC 62 Embarkasi Solo dengan nomor paspor B0877075, dan Juri Makri Monadi dari Kloter SUB 28 Embarkasi Surabaya dengan nomor paspor B1028070.

Hasil identifikasi tersebut mengurangi jumlah jamaah yang belum kembali ke pemondokannya. Arsyad menyatakan, jamaah yang belum kembali ke pemondokannya berkurang dari 34 orang menjadi 28 orang.

Jumlahnya berkurang enam orang dari data sebelumnya. Lima orang karena teridentifikasi wafat. "Seorang lainnya kembali ke pemondokannya," ujar Arsyad.

Ada delapan kloter yang melaporkan anggotanya belum kembali. Sebanyak 17 anggota jamaah Kloter JKS 61 belum kembali, dan tiga jamaah dari Kloter BTH 14. Kloter SUB 36 dan SUB 48 masing-masing kehilangan dua anggota jamaah.

Empat kloter melaporkan kehilangan seorang jamaah. Arsyad menyebutkan, keempat kloter tersebut, yaitu SOC 62, SUB 28, SUB 61, dan UPG 10.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement