Kamis 08 Oct 2015 11:42 WIB
Insiden Mina

Ini Langkah yang Harus Dilakukan Indonesia Pascainsiden Mina

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Tragedi Mina
Foto: Ansyarullah
Tragedi Mina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) menilai Indonesia tidak perlu melakukan upaya diplomasi lagi terkait penanganan korban tragedi Mina.

Komisioner Pengawas Haji Indonesia  Slamet Effendi Yusuf mengatakan, keberangkatan tim Disaster Victims Identification (DVI) Mabes Polri ke Tanah Suci sudah merupakan hasil diplomasi.

"Sekarang banyak kemajuan diperoleh tim kita dalam mengidentifikasi jenazah jamaah haji yang jadi korban tragedi Syari' 204 Mina," ujar Slamet kepada Republika.co.id, Kamis (8/10).

Ia menjelaskan, Indonesia hanya perlu melakukan diplomasi bilateral selanjutnya yang berkaitan dengan perbaikan pelayanan ibadah haji tahun depan. Sehingga Indonesia dapat melakukan perbaikan secara menyeluruh terkait tata kelola haji.

Sebelumnya, diberitakan Komisi VIII DPR RI mendesak Kementerian Agama untuk meningkatkan diplomasi bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi. Hal ini untuk mempercepat proses identifikasi korban Mina.

"Jadi memang dari tim pengawas haji menilai diplomasi haji kita sangat lemah. Banyak contoh lah. Seperti soal penyediaan sarana di Arafah. Termasuk dalam hal akses identifikasi korban tragedi Mina,"ujar ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay.

Ia mengatakan, jika tidak dilakukan diplomasi yang benar, maka dikhawatirkan korban akan semakin sulit diidentifikasi karena sudah terlalu lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement