Rabu 27 Jul 2016 19:48 WIB

Para Haji Awal Muslim Nusantara, Pelaut Saudagar

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji tempo dulu menggunakan angkutan kapal laut (ilustrasi).
Foto: wordpress.com
Jamaah haji tempo dulu menggunakan angkutan kapal laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Informasi lebih awal adanya perjalanan haji masyarakat Nusantara dikemukakan oleh B.J.O Schrieke, seorang Indolog, profesor etnologi dan sejarah Hindia Belanda di Batavia, tentang kehadiran orang-orang nusantara-Melayu di dekat kawasan barat laut India. Menurutnya pada awl abad ke 12, mereka masyarakat nusantara-Melayu telah melakukan perjalanan sampai ke Afrika Timur.

Sebuah laporan bahwa Ibnu Bathuthah pada 747 Hijriah atau 1346 Masehi menemukan orang-orang 'Jawah' di antara pedagang asing di Kalikut, di pantai Malabar. Berdasarkan berita yang dikutip dari Al-Idrisi (549 H atau 1154 M), Schrieke menyebutkan adanya kapal-kapal Zabal (Nusantara) yang secara reguler membawa besi dari pantai Sofala, Afrika Timur.

Ia juga menyatakan, pada 844/1440, orang-orang Nusantara dapat ditemukan di Hormuz. Berdasarkan informasi-informasi di atas, perjalanan orang-orang Muslim Nusantara ke Makkah sebelum abad ke 15 Masehi sulit untuk disimpulkan. Karena itu pula, mengenai perjalanan haji Muslim Nusantara pada masa sebelum abad ke 15 Masehi belum ditemukan bukti yang memadai.

Di sisi lain, pelabuhan Jeddah yang baru bangkit pada akhir abad ke 15 Masehi, sehingga agaknya menyulitkan pula menemukan bukti-bukti kedatangan jamaah haji Nusantara di Haramain (Makkah dan Madinah) melalui jalur darat. Kenyataanya Nusantara telah melakukan kontak dagang dengan Timur Tengah terutama pada masa kekuasaan Sriwijaya (abad ke 7-12 Masehi), setidaknya membantu menunjukkan adanya perjalanan ‘orang-orang Nusantara’ ke Timur Tengah.

 

Hal ini diperkuat oleh hasil pengamatan Ludivico di Varthema (Lewis Berthema) di Makkah pada 903 H/1504 M, yag menyebut bahwa jemaah haji dari wilayah timur Makkah telah banyak berdatangan ke Tanah Suci. Ia menyebut daerah asal jemaah haji dari daerah-daerah sebelah timur India sebagai lesser India (India Minor), yang di dalamnya termasuk Kepulauan Nusantara.

Jika pada fase pertama hubungan Nusantara dengan Timur Tengah abad ke 12-18 Masehi pada umumnya berkenaan dengan perdagangan, tampaknya lebih banyak pedagang yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah, termasuk ke Tanah Suci Makkah. Pada fase selanjutnya, ketika hubungan kedua wilayah ini mengambil aspek agama dan kultural, dalam rombongan para pedagang Nusantara juga terdapat rombongan yang melakukan ibadah haji.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement