Kamis 28 Jul 2016 19:33 WIB

Ulah Lala dan Bagus

 Pedagang kurma di kompleks pemakaman 70 syuhada, Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi.  (Republika/Zaky al Hamzah)
Pedagang kurma di kompleks pemakaman 70 syuhada, Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi. (Republika/Zaky al Hamzah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagus dan lala, adalah kata yang paling sering diucap ketika terjadi pertemuan antara jamaah haji Indonesia dan orang Arab. Ini khususnya bagi jamaah Indonesia yang tak cakap berbahasa Arab, dan sebaliknya orang Arab yang tak pandai berbahasa Indonesia.

Jamaah Indonesia akan berkata la (tidak--red), jika tidak berkenan atau tidak mengerti maksud bicara orang Arab. Sedangkan orang Arab, khususnya kaum pedagang, jika pertemu jamaah Indonesia akan selalu berkata bagus. Kata bagus dari pedagang itu adalah untuk menawarkan dagangannya. ''Bagus...,bagus. Indonesia bagus. Hajj, ini barang bagus,'' kata pedagang begitu ada jamaah haji lewat di depan toko atau tempat berdagangnya. Dan, Markaban ketika ditawari pedagang langsung menjawab la..la.

Markaban berangkat haji memang dengan uang saku pas-pasan. Untuk itu, ia selalu berkata la..la begitu ada orang Arab mendekat padanya. ''Pokoknya, begitu ada orang Arab mendekat atau mengajak bicara, ane sikat dengan kata la..la, biar langsung kabur,'' kata Markaban dalam hati.

Sepulang dari Arofah, ada seorang Arab mendekati Markaban dengan membawa tas besar. Orang Arab itu baru akan angkat bicara, oleh Markaban langsung disambut,''La..la.'' Keruan orang Arab itu langsung meninggalkan Markaban. Teman-teman Markaban bengong. 'Itu tadi orang kaya Arab. Mau memberi uang sedekah 100 riyal kepadamu, kenapa bilang tidak,'' kata jamaah Indonesia. ''Waduh, habis saya cuma bisa bahasa Arab dengan kata la..la sih,'' kata Markaban dengan kecewa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement