Selasa 16 Aug 2016 04:51 WIB

Impikan Makkah dari Pinggiran Citanduy

Jamaah menuju Masjidil Haram, Makkah, untuk melaksanakan shalat Jumat pada 12 Agustus 2016.
Foto:
Jamaah haji tahun 1951 di atas Kapal Rotterdam lloyd menuju Makkah.

Namun ada kisah lain yang kemudian terjadi. Pada suatu hari tiba-tiba dia kedatangan tamu. Tak tanggung-tanggung tamu tersebut kepadanya mengaku sebagai mantan salah satu mantan pensiunan perwira tinggi  di kepolisian.

Awalnya Kiai Yusro terkejut mendengar pengakuannya. Apalagi selama ini sudah banyak datang tamu dengan berbagai macam keperluan. Tapi setelah diterangkan dia pun mahfum bahwa si jendral itu adalah salah satu teman kecilnya ketika mengaji di langgar kayu milik ayahnya. Dan yang lebih terkejut lagi karib kecilnya itu mengajaknya pergi ke Makkah untuk berumrah.

‘’Sliramu sudah haji belum,’’ tanya si jendral.

Yusro menjawab dengan menggelengkan kepala:’’Ya belumlah. Uangnya dari mana?’’

Sang teman rupanya paham kalau naik haji kini tak bisa mendadak seperti dulu. Bahkan antrean naik haji sekarang sudah mencapai 16-20 tahun. Menyadari hal itu maka Kiai Yusro pun diajak pergi berumrah bersamanya. Menurut si jendral, Yusro pantas mendapat hadiah umrah karena sudah lebih 50 tahun mengajar para santri tanpa mengeluh dan tanpa meminta imbalan.

’’Meski kamu belum haji status umrah ini pahalanya sama dengan yang naik haji. Kamu mampu istiqamah di jalan mulia tapi sunyi ini. Manusia langka!,’’ ujar sang teman. Maka mereka pun dalam beberapa waktu kemudian pergi umrah bersama.

                                                                

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement