Kamis 15 Dec 2016 15:04 WIB

Renovasi Masjid al-Haram dari Masa ke Masa

Rep: mgrol84/ Red: Agung Sasongko
Masjidil Haram
Masjidil Haram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Alquran telah menyebutkan kata Masjidi Haram sebanyak 13 kali, begitu juga dalam hadits. Hal ini semata-mata menunjukkan betapa agung dan mulianya masjid tersebut. Masjidil Haram terletak di sebuah lembah Makkah, luasnya sekitar 600 ribu-an meter persegit, terdiri dari tiga lantai, dan memiliki tujuh buah menara.

Dahulu, lokasi empat berdirinya Masjidil Haram telah disebutkan di Alquran dengan sebutan Wadin ghari Dzi Zar’in (lembah yang tandus) yaitu mengelilingi Baitullah Ka’bah. Sebelum kelahiran Nabi Muhammad Masjidil Haram pernah mengalami renovasi besar-besaran karena terjadi kebakaran yang memporak-porandakan masjid tersebut, tepatnya sebelum penyerangan “Pasukan Gajah” di mana Raja Abrahah menyerbu Ka’bah.

Masjidil Haram pada masa sebelum Islam merupakan tanah kosong yang sangat luas, hanya terdapat batas bagunan Ka’bah, meliputi rumah-rumah penduduk sekitar yang dikenal dengan rumah Al-Arqam ibn Abi Al-Arqam, yang berlokasi di sekitar bukit Shafa. Sedangkan di dekat bukin Marwah adalah rumah Abu Sufyan. Di sela-sela rumah penduduk itu terdapat lorong-lorong yang akan menghantarkan ke bangunan Ka’bah.

Pada zamannya, Rasulullah pernah melakukan thawaf dengan mengendarai unta. Hal ini menunjukkan bahwa tempat Sa’I pada saat itu masih belum menggunakan ubin sehingga unta masih bisa masuk ke Masjidil Haram.

Dalam sabdanya: “ Nabi pernah bertawaf di Ka’bah pada Haji Wada dengan mengendarai unta. Setiap beliau melewati satu sudut, beliau member isyarat ke arah sudut itu dengan apa saja yang ada di tangannya sambil mengucapkan takbir.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement