Kamis 15 Dec 2016 15:04 WIB

Renovasi Masjid al-Haram dari Masa ke Masa

Rep: mgrol84/ Red: Agung Sasongko
Masjidil Haram
Perjalanan kafilah rombongan jamaah haji meninggalkan kota Makkah menuju padang Arafah pada tahun 1935.

REPUBULIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika zaman Islam dimulai, Masjidil Haram mengalami renovasi pertama yaitu pada masa Khalifah Umar bin Khatab. Umar merenovasi Masjidil Haram karena tuntutan kondisional, di mana jumlah jamaah haji yang semakin meningkat.

Pada tahun 17 Hijriyah, Umar membeli rumah-rumah penduduk untuk mempeluas area Masjidil Haram. Kemudian ia berijtihad membuat dinding-dinding di sekeliling Masjidil Haram, membuat pintu-pintu masuk dan melapisi lantai tempat thawaf dengan batu-batu kerikil.

Pada tahun 26 Hijriyah, Khalifah Utsman bin Affan melakukan renovasi kedua, yaitu dengan menjadikan Masjidil Haram sebagai tempat berteduh karena diberi atap. Selanjutnya pada zaman Abdullah bin Zubair pada tahun 65 Hijriyah dengan memperluas bangunan sebesar 4.050 meter persegi sehingga jumlah luas keseluruhannya mencapai 8.930 meter persegi.

Pada tahun 91 Hijriyah, Khalifah Bani Ummayah kembali merenovasi Masjidil Haram yaitu dengan mempercantik dan menghiasi setiap pilar-pilarnya. Barulah pada masa Bani Abbasiyyah, Khalifah Ja’far Al-Manshur menghias bangunan Ka’bah dengan lapisan emas.

Pada tahun 281 Hijriyah, Khalifah Al-Mu’tadhid Billah memasukkan darunadwah (tempat musyawarah) ke dalam Masjidil Haram, kemudian menjadikan tempat khalifah sebagai bagian dari masjid, dan di atasnya dibangun menara tinggi.

Setelah itu, Kahlifah Muqtadir Billah Al-Abbsi memerintahkan agar menambah pintu Ibrahim di arah barat masjid, yang dahulunya berupa halaman di antara rumah Siti Zubaidah, luasnya diperkirakan 800-an meter persegi. Serta Sultan Salim Al-Utsmani merenovasi total Masjidil Haram dengan kareakter bangunan Otoman. Mengingat, saat itu terjadi keretakan di bagian serambi timur yang tertimpa reruntuhan Madrasah Qaitbay. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement