Senin 20 Mar 2017 09:33 WIB

Jangan Anggap Sepele Perbedaan Cuaca di Tanah Suci

Masjidil Haram
Foto: Republika/Karta Rahardja
Masjidil Haram

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai ulasan tentang bagaimana jamaah umrah dan haji menghadapi perbedaan di Tanah Suci banyak dijabarkan. Ini penting, karena masalah perbedaan cuaca jangan dianggap remeh.

Ibadah umrah dan haji menuntut stamina prima jamaah. Artinya kesehatan jamaah menjadi modal penting. Yang paling bijak tentunya, mempersiapkan fisik sedini mungkin. Mulai dari jalan kaki hingga lari pagi.'

Tidak hanya berlatih untuk bergerak atau berjalan, para calon jamaah juga perlu berlatih duduk dalam waktu yang lama terkait persiapan untuk melaksanakan i’tikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Ketika berada di Tanah Suci, adanya perbedaan cuaca dengan di Tanah Air tidak jarang menyebabkan banyak jamaah mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk, flu, atau demam. Untuk menjaga kondisi tubuh, ada baiknya jamaah memperhatikan asupan makanan yang baik, dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, termasuk juga jus.

Memperbanyak minum air zam-zam juga sangat dianjur kan untuk membantu menjaga kondisi fisik selama jamaah berada di Tanah Suci.

Efisiensi bawaan Karena hendak bepergian jauh, banyak calon jamaah yang membawa berbagai keperluan untuk beribadah. Tidak jarang, barang yang dibawa justru menjadi beban dan mengganggu perjalanan ibadah haji ataupun umrah.

Untuk jamaah laki-laki cukup membawa pakaian ihram sebanyak tiga hingga lima setel dengan satu warna, yaitu putih. Sedangkan, untuk jamaah wanita, membawa lima pakaian ihram dengan warna hitam atau putih sudah cukup untuk melakukan perjalanan haji.

Ada baiknya ja maah tidak membawa terlalu banyak ma kanan, seperti rendang, kecap, sam bal, atau teri. Sebab di Tanah Suci kita dapat menemukan banyak makanan dengan cita rasa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement