Jumat 15 Sep 2017 15:53 WIB

BIJB Siapkan Rencana Pengembangan Embarkasi Haji

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agung Sasongko
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).  (Antara/Yudhi Mahatma)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1). (Antara/Yudhi Mahatma)

IHRAM.CO.ID, BANDUNG -- PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) menyatakan kesiapannya melaksanakan keinginan Presiden RI untuk memberangkatkan para calon haji Jawa Barat melalui BIJB di Kertajati, Majalengka, pada musim haji 2018. Namun, menurut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra, agar jamaah haji bisa diberangkatkan melalui BIJB, maka diperlukan embarkasi untuk tempat istirahat jamaah.

"Penetapan embarkasi kan oleh Kemenag. Terkait embarkasi ini kami belum koordinasi dengan Kemenag. Jadi, memang harus berkoordinasi agar ada korelasi," ujar Virda kepadawartawan, saat Konferensi Pers terkait Kesiapan BIJB sebagai Embarkasi Haji 2018 di Hotel Grand Preanger Bandung, Jumat (15/9).

Virda mengatakan, kerusakan runway Bandara Halim Perdanakusumah pada saat pemberangkatan haji tahun ini memang telah mengisyaratkan bahwa pelaksanaan keberangkatan dan kepulangan haji tahun depan harus bisa diselenggarakan di BIJB.

"Kami sudah memiliki rencana pengembangan fasilitas haji dan umrah, termasuk pendukung embarkasi haji. Harapan kami, Kementerian Agama RI dapat menetapkan BIJB sebagai salah satu embarkasi haji pada 2018," kata Virda.

Virda menilai, sudah selayaknya, Jawa Barat sebagai daerah yang memberangkatkan calon haji mencapai hampir 40 ribu orang per tahunnya, atau sebagai daerah dengan jumlah calon haji terbanyak di Indonesia, bisa menyelenggarakan pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji di bandaranya sendiri.

Namun, kata dia, untuk bisa menjadi tempat mendarat dan lepas landas pesawat yang biasanya mengantar para jamaah haji ke Tanah Suci seperti Boeing 777, runway atau landasan pacu di BIJB harus memiliki panjang 3.000 meter. Selama ini, baru terbentuk 2.500 dan siap membangun sampai 3.000 meter dengan lebar 60 meter.

Rencana pemanjangan runway ini, kata dia, disambut dengan langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang segera membebaskan lahan untuk pembangunannya tahun ini. Selanjutnya, runway akan diperpanjang kembali sampai 3.500 meter sehingga mampu mendaratkan dan menerbangkan pesawat Airbus A380.

Pemberangkatan haji pada 2018, kata dia, kemungkinan masih akan menggunakan Pemondokan Haji Bekasi sebagai tempat transit para calon haji. Tapi, pada tahun berikutnya akan dibangun embarkasi haji di kawasan aerocity yang berdampingan dengan BIJB.Pada Februari 2018 akan dilaksanakan soft launching dan runaway masih 2.500 meter. Saat grand launching Juni 2018, runaway sudah lebih dari 3.000 meter.

"Jadi Insya Allah bisa digunakan untuk keberangkatan Haji 2018," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement