Selasa 10 Oct 2017 17:53 WIB

Kemenag Harus Tegas dengan Kesehatan Calon Jamaah Haji

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Jamaah haji wafat (ilustrasi).
Foto: Republika/Priyantono Oemar/ca
Jamaah haji wafat (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam penyelenggaraan haji tahun ini, tercatat jumlah jamaah haji yang meninggal hampir meningkat 90 persen dibandingkan tahun lalu, yakni sebanyak 658 orang. Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi menilai, pemerintah perlu mengupayakan berbagai hal untuk mencegah kondisi serupa terjadi di tahun mendatang.

Meskipun banyak dari jamaah haji wafat merupakan lanjut usia, namun menurut Dadi, usia bukanlah penghalang seseorang untuk beribadah haji. Tidak semua jamaah haji risiko tinggi merupakan lanjut usia. "Faktor pertama adalah kesehatan jamaah haji. Medical check up harus diperketat, selama ini kesannya hanya formalitas," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (10/10).

Dadi menjelaskan, dalam medical check up tersebut, dokter harus memastikan bahwa calon jamaah haji tidak boleh memiliki penyakit yang dapat diperparah dengan cuaca ekstrem di Arab Saudi. Apalagi, diperkirakan hingga beberapa  tahun ke depan, musim haji akan jatuh pada musim panas. "Apabila ditemukan kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, harapannya jangan diberangkatkan," katanya.

Selain itu, faktor selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah cuaca ekstrem di Arab Saudi. Persiapan yang dilakukan oleh pemerintah harus dapat menyesuaikan dengan kondisi cuaca disana. Seperti misalnya makanan Indonesia, umumnya jamaah haji Indonesia hanya ingin menyantap makanan khas Indonesia yang bersantan, namun makanan tersebut mudah basi di tempat panas. "Ini juga harus dipertimbangkan. Makanan bersantan harus disimpan di tempat dingin," imbuhnya.

Kemudian faktor ketiga yaitu fasilitas jamaah haji. Pada tahun ini jumlah jamaah haji mencapai 221 ribu orang, naik 20 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, kata Dadi, peningkatan tersebut tidak disertai dengan penambahan fasilitas, seperti kekurangan tenda yang terjadi di Mina.

"Saya dengar jamaahnya sampai numpuk di Mina, tendanya tidak cukup. sehingga orang yang sakit dan mengalami gangguan kesehatan dalam kondisi seperti itu lebih berat kondisinya," kata Dadi. Melihat hal tersebut, ia berharap Kementerian Agama dapat berbenah untuk penyelenggaraan haji pada tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement