IHRAM.CO.ID, NIGERIA -- Maskapai penerbangan Arab Saudi, Flynas ditaksir mendapat sekitar 25 miliar naira dari pasar perjalanan udara Nigeria dalam penerbangan haji tahun ini. Hal itu merupakan tindak lanjut pemaparan kontroversial Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) yang menetapkan 50 persen pada Flynas. Kondisi ini mengundang protes dari maskapai penerbangan Nigeria.
Chief Executive Officer Med-View Airline Plc, Muneer Bankole beranggapan, seharusnya pemerintah menguntungkan kepentingan Nigeria dan maskapai penerbangan Nigeria untuk lebih terlibat dalam bisnis ini. Katenanya, Bankole mendesak NAHCON memberikan prioritas kepada maskapai penerbangan pribumi untuk menciptakan kesempatan kerja bagi orang-orang Nigeria.
Anggota Meja Bundar Penerbangan, Olumide Ohunayo mengatakan, pengangkutan jamaah ke Makkah sangat menguntungkan. Sebab, mereka mengumpulkan biaya dan pajak yang diperlukan, sementara kapal induk Nigeria harus ditinggal sendiri untuk mengangkut jamaah kita.
Ohunayo mengatakan, sudah saatnya industri dan Majelis Nasional berpegang pada Undang-Undang Fly-Nigeria secara serius dan mendukung operator lokal dengan lalu lintas yang diperlukan. Pemerintah harus melindungi operator lokal dari kepentingan pesaing asing yang tidak menguntungkan.
"Tindakan tersebut akan melindungi dan memberikan pangsa pasar ke maskapai penerbangan Nigeria," ujarnya.
Ohunayo beranggapan, yang terpenting dana publik tidak disaring dan diangkut pergi oleh maskapai asing. Hal itu menghasilkan lebih banyak lapangan kerja dan pendapatan di industri ini, akses untuk modal, investasi asing, proyeksi karir untuk profesional inti dan yang terpenting, memicu tanda hubung kode dan aliansi dengan operator Nigeria.
Sekretaris Jenderal Inisiatif Meja Bundar Keselamatan Penerbangan (ASRTI), Kapten Grup John Ojikutu (rtd) mempertanyakan kapasitas maskapai Saudi mengangkat 50 persen peziarah dari setiap negara. "Itu adalah setengah dari dua juta orang yang berpartisipasi dalam ibadah haji setiap tahunnya," ujar dia.
Ojikutu menyatakan diri sebagai orang pertama yang menantang NAHCON dalam pengaturan yang tidak seimbang itu. Sebab, menurut dia, 50 persen yang diserahkan NAHCON adalah tubuh dan suara beberapa kepentingan Nigeria.
Berapa banyak warga negara yang pergi ke Makkah, pemerintah Saudi ingin memiliki 50 persen saham dari setiap negara? Jika bukan itu, maka beberapa orang cepat di luar sana di pemerintahan berusaha memanfaatkan kita semua, kata Ojikutu.
Seorang pejabat NAHCON mengatakan, pelaksanaan BASA antara pemerintah Nigeria dan Arab Saudi memiliki klausul untuk menaikkan kuota yang diperoleh maskapai Saudi tersebut. Ini dimulai dengan 25 persen pada 2015, 35 persen pada 2016, 45 persen pada 2017 dan akhirnya 50 persen pada 2018.