Selasa 10 Apr 2018 00:03 WIB

Pesawat Jamaah Haji 2018 Gunakan Sistem Carter

Pesawat kembali ke Indonesia harus dalam keadaan kosong.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat Garuda Indonesia menunggu jadwal perawatan dan perubahan konfigurasi kursi penumpang di Hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta, Banten, Ahad (23/7).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pesawat Garuda Indonesia menunggu jadwal perawatan dan perubahan konfigurasi kursi penumpang di Hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno Hatta, Banten, Ahad (23/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Saudi Arabian Airlines dan PT Garuda Indonesia di Kantor Kemenag RI pada Senin (9/4). Transportasi udara jamaah haji 2018 menggunakan sistem carter atau sewa.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali mengatakan sekarang transportasi jamaah haji Indonesia dari tanah air ke Arab Saudi menggunakan sistem carter. Setelah pesawat mengantar jamaah dari Indonesia ke Arab Saudi, maka pesawat kembali ke Indonesia harus dalam keadaan kosong.

"Setelah mengantarkan jamaah haji ke Madinah, lalu kembali ke Indonesia pesawatnya kosong (tidak berpenumpang) karena sistem yang dipakai sistem sewa tanpa transit," kata Nizar kepada Republika.co.id di Kantor Kemenag, Senin (9/4).

Ia menerangkan, pesawat hanya boleh transit untuk mengisi bahan bakar di salah satu embarkasi haji atau di wilayah tertentu. Pesawat juga boleh transit jika ada alasan keselamatan penerbangan sehingga mengharuskan pendaratan di suatu wilayah.

Ia menjelaskan, pesawat B777 atau B747 bisa terbang dari Arab Saudi ke Indonesia tanpa transit untuk mengisi bahan bakar. Tapi Airbus 330 mungkin harus transit untuk mengisi bahan bakar di wilayah tertentu.

Nizar juga menginformasikan, rencananya ada 12 embarkasi yang akan dijadikan titik keberangkatan. "(Di antaranya) Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta Cengkareng, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok," ujarnya.

Penumpang yang akan diangkut pesawat Garuda diperkirakan sekitar 17.959 orang atau 52,27 persen. Sementara, penumpang yang akan diangkut oleh Saudi Arabian Airlines diperkirakan sekitar 98.571 orang atau 47,73 persen.

GM Hajj and Umrah Sales and Revenue Saudi Arabaian Airlines, Amer G Alghamdi berterima kasih telah memilih Saudi Arabian Airlines untuk melayani tamu Allah dari Indonesia. Tahun ini Saudi Arabian Airlines bangga bisa membawa ribu penumpang dari empat wilayah berbeda di Indonesia.

"Seperti dari Jakarta, Batam, Medan dan Palembang, Saudi Arabian Airlines telah melayani jamaah Indonesia sejak 1999," jelasnya.

Alghamdi berjanji melayani tamu Allah dengan kualitas terbaik. Ia juga menginformasikan, Saudi Arabian Airlines juga memiliki 24 penerbangan setiap pekan untuk melayani jamah umrah dari Jakarta ke Madinah dan Riyadh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement