Rabu 02 May 2018 09:50 WIB

Penipuan Haji di Inggris Meningkat 143 Persen

Korban kehilangan sejumlah uang mulai 1.000 hingga 33 ribu poundsterling.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Muslimah Inggris
Foto: in-islam.com
Muslimah Inggris

IHRAM.CO.ID, LONDON -- Penipuan terkait perjalanan haji dan umrah meningkat tajam hingga 143 persen selama 2017 di Inggris. Jumlah ini adalah kasus yang dilaporkan ke polisi pada tahun 2017 dibandingkan pada angka tahun sebelumnya.

Menurut pusat pelaporan penipuan nasional kepolisian, Action Fraud, sebagian besar masalah yang tercatat berasal dari London, West Midlands dan Manchester. Total 17 insiden yang dilaporkan.

Laporan menunjukkan korban kehilangan sejumlah uang mulai 1.000 hingga 33 ribu poundsterling. Rata-rata kerugian yang dilaporkan korban tahun lalu adalah sekitar 5.869 poundsterling.

Menurut Action Fraud, total kerugian atas kejahatan itu diduga sebesar 988.743 poundsterling. Sementara rata-rata usia korban penipuan adalah 42 tahun.

Penegakan hukum dan komunitas Muslim yakin angka-angka ini hanya mewakili puncak gunung es. Menurut kepolisian, banyak korban tidak melaporkan kasus karena merasa malu atau takut.

Dilansir Travel Weekly, Selasa (1/5), Kepolisian Kota London akan bekerja dengan Standar Perdagangan Birmingham untuk melakukan kunjungan dan pemeriksaan pada agen perjalanan yang relevan selama beberapa bulan mendatang. Lebih banyak pekerjaan akan dilakukan untuk membantu mendidik petugas tentang cara membantu korban penipuan haji dan memastikan pelaporan yang benar.

Hingga saat ini, diperkirakan 25 ribu Muslim Inggris akan memesan perjalanan ke Makkah selama beberapa bulan mendatang untuk melakukan haji di musim gugur. Mereka menghabiskan sebanyak125 juta poundsterling untuk berziarah setiap tahun.

Sersan Detektif Kevin Ives dari Kepolisian Kota London, mengatakan banyak diantara korban telah menabung selama bertahun-tahun untuk dapat melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Namun pada akhirnya mereka depresi ketika mengetahui bahwa mereka sebenarnya telah ditipu.

Penipuan haji terus menghancurkan mimpi orang-orang untuk melakukan ziarah sekali seumur hidup ke Makah, itulah sebabnya, bersama dengan mitra industri kami, kami meningkatkan kesadaran akan kejahatan ini," kata dia.

Ives memperingatkan agar komunitas Muslim selalu memastikan keamanan perjalanan. Mulai dengan melakukan penelitian pada perusahaan perjalanan dan memastikan mereka anggota Abta dan Atol. Yakni dengan memeriksa secara online.

"Jika Anda berpikir Anda telah menjadi korban, laporkanlah ke Action Fraud," katanya. Kepala eksekutif Abta Mark Tanzer mengatakan setiap penipu selalu menargetkan para peziarah yang akan pergi ke Arab Saudi karena jumlah uang yang sangat besar dipertaruhkan.

Menurutnya, penipu mengandalkan fakta bahwa beberapa peziarah mungkin tidak menyadari peraturan ketat yang mengatur perjalanan paket. Mereka juga kadang memanfaatkan pemesanan melalui perusahaan yang termasuk badan perdagangan yang diakui, seperti Abta .

"Kecurangan semacam ini sangat tercela karena para peziarah jadi tidak bisa memenuhi kewajiban agama ini," katanya. Kepala standar perdagangan Birmingham City Council, Sajeela Naseer, menambahkan peziarah sering tidak menyadari hak-hak hukum mereka atau mungkin mencoba untuk menyelesaikan masalah itu sendiri daripada melapor pada otoritas.

Padahal penipuan adalah tindakan kriminal dan otoritas ingin komunitas Muslim yakin pada penanganan yang berwajib. "Komunitas Muslim perlu mengetahui bahwa kami memahami masalah mereka dan bahwa kami akan bertindak berdasarkan informasi yang mereka berikan kepada kami," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement