Rabu 01 Aug 2018 18:09 WIB

Tips Sehat Pakai Ihram dari Tanah Air

Jamaah laki-laki yang mengenakan kain ihram memang bisa mengalami masuk angin.

Ilustrasi Pakaian Ihram
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Ilustrasi Pakaian Ihram

Laporan Wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami dari Jeddah.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji Indonesia yang tiba pada gelombang kedua dianjurkan menggunakan kain ihram dari Tanah Air. Bagaimana agar mereka yang berpakaian ihram, utamanya bagi jamaah pria, agat tetap sehat sesampainya di Tanah Suci?

Kordinator Tim Mobile Kesehatan Daker Bandara, Rachmawanti Agustina Fitriani mengatakan, jamaah laki-laki yang mengenakan kain ihram memang bisa mengalami masuk angin sehubungan dinginnya suhu dalam pesawat. Sebab itu, ia menyarankan jamaah menangkupkan kain ihram mereka ke seluruh tubuh dalam perjalanan.

Ia mengingatkan, sebelum membaca niat ihram para jamaah belum terkena larangan ihram seperti menutup kepala. Para jamaah laki-laki juga hanya disyaratkan membuka bahu kiri saat nanti menjalankan tawaf di Masjidil Haram. “Jadi diselimuti saja tubuhnya dalam pesawat, minta selimut juga sama pramugari,” kata Wanti di Bandara KAIA Jeddah, Rabu (1/8).

photo
Petugas membantu jamaah haji Indonesia mengenakan pakaian ihram di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (30/7).

Ia juga mengingatkan, suhu dingin bisa membuat jamaah kerap merasa hendak buang air kecil di pesawat. Dorongan itu jangan ditahan karena penting untuk metabolisme tubuh. Sempat ada kejadian jamaah pingsan setibanya di bandara karena menahan buang air kecil.

Bawaan jamaah yang sudah berpakaian ihram juga tentunya tak seleluasa yang belum berganti pakaian. Sebab itu, Wanti mengingatkan agar jamaah mengalungi botol minum sekaligus botol semprot yang sudah dibagikan di Tanah Air. “Nanti di pesawat minta pramugari untuk mengisi hingga penuh,” kata dia.

Botol berisi minuman yang berfungsi sekaligus sebagai penyemprot wajah itu nantinya berguna setiba di bandara. Minuman air mineral dalam botol yang dibagikan di bandara biasanya telah didinginkan dalam lemari es dan bisa memicu batuk bagi sebagian jamaah.

Jamaah juga diimbau tak menunda-nunda makan di dalam pesawat. Hal ini agar perut jamaah tak kosong dan berpotensi terserang penyakit. “Begitu dikasih, langsung dimakan, jangan dibawa keluar pesawat,” ujar Wanti.

photo
Jamaah Indonesia berhenti sejenak di Bir Ali, Madinah, guna membaca niat ihram dan shalat dua rakaat sebelum menuju Makkah.

Pada hari ketiga kedatangan gelombang kedua di Bandara KAIA Jeddah, sebagian besar jamaah sudah mulai menaati imbauan berpakaian ihram dari embarkasi. Pada Kloter 33 Jakarta-Pondok Gede yang tiba Rabu (1/8) pagi, misalnya, hanya lima dari 319 jamaah yang belum berpakaian ihram.

Cokro Sutrisni (67 tahun), salam satu yang telah mengenakan pakaian ihram. Petani karet asal Tulang Bawang, Lampung, itu nampak gembira sekeluarnya dari pintu kedatangan. “Alhamdulillah masih dikasih sehat sampai di sini,” kata dia.

Sepanjang perjalanan, ia mengakui suhu di pesawat memang dingin. Ia mengakali hal itu dengan memakai selimut yang dibagikan dalam pesawat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement