Kamis 29 Nov 2018 17:55 WIB

'Bertemu' Almarhumah Usai Umrah Badal untuk Ibunda dan Istri

Setelah mencari banyak referensi, akhirnya ia memilih Naja Travel.

M Takwid (kanan) bersama jamaah umrah Naja Pantura lainnya.
Foto: Dok Naja Travel
M Takwid (kanan) bersama jamaah umrah Naja Pantura lainnya.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pria berusia 74 tahun itu bernama M Takwid. Ini pertama kalinya ia menunaikan ibadah umrah. Tepatnya, tanggal 3-12 November 2018.

Semula, laki-laki yang berprofesi sebagai guru itu sempat ragu dan khawatir. Ia takut tertipu seperti teman-temannya  yang sudah bayar tapi tak kunjung berangkat umrah. Setelah mencari banyak referensi akhirnya ia  memutuskan untuk umrah bersama Naja Travel Cabang Pantura. 

Setelah mendaftar, Takwid lebih aktif untuk konsultasi tentang umrah bersama H. Khotibul Umam,  yang akrab dengan panggilan Gus Khotib, pengurus Pondok Pesantren Al-Karimi, Mereng, Pemalang, Jawa Tengah.  “Di Ponpes Al-Karimi, saya bertemu tim Naja. Alhamdulillah, saya semakin yakin untuk segera berangkat umrah,” kata Takwid dalam rilis Naja Travel yang diterima ihram.co.id, Rabu (28/11).

Takwid berniat, begitu selesai menunaikan ibadah umrah untuk dirinya sendiri, ia ingin mengumrahkan (mem-badal-kan) almarhumah ibunda dan istrinya. “Setelah melaksanakan umrah badal untuk almarhumah ibu dan istri saya, saya mendapatkan pengalaman yang indah,” tuturnya.

Setelah sepulang umrah badal untuk ibu tercinta,  ketika istirahat di hotel,  belum sempurna  tidurnya dan ia   masih sadar, tiba-tiba sang ibu datang dan menyapanya, "Kok lama baru ke sini?" 

Takwid pun langsung  bangkit dan mengkonsultasikan hal tersebut kepada muthowif. Muthowif mendoakan sang ibu dan Takwid agar disatukan oleh Allah SWT di surga Allah kelak.

Pada hari berikutnya, Takwid melakukan umrah badal untuk istri tercinta yang sudah meninggal 20 tahun lalu. Pengalaman yang sama terjadi. “Saat saya hendak istirahat di hotel, dalam keadaan masih sadar, tiba-tiba istri saya datang dan berkata, ‘Saya kangen’,” ungkapnya.

Takwid mengaku, ucapan sang istri terdengar jelas olehnya. Hal itu membuatnya menangis. “Saya menangis terharu karena rindu kepada dua wanita terindah dalam hidup saya, yakni almarhumah ibu saya dan almarhumah istri saya,” papar Takwid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement