Senin 25 Mar 2019 13:05 WIB

Museum Abdul Raouf Khalil Jeddah Tawarkan Wisata Sejarah

Museum ini dibuka sebagai bagian dari festival multibudaya pertama Arab Saudi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana festival di Kota Tua Jeddah, Kamis (20/9). Festival itu digelar terkait peringatan  Hari Nasional Arab Saudi yang akan jatuh pada 23 September nanti.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Suasana festival di Kota Tua Jeddah, Kamis (20/9). Festival itu digelar terkait peringatan Hari Nasional Arab Saudi yang akan jatuh pada 23 September nanti.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH – Museum Abdul Raouf Khalil di Jeddah, Arab Saudi, akan membuka pintunya bagi pengunjung yang ingin melihat dan mengenal warisan sejarah Islam dan Arab. 

Museum ini dibuka sebagai bagian dari festival multibudaya pertama Arab Saudi yang dikenal dengan Jeddah Global Village. 

Baca Juga

Pengunjung bisa menikmati arsitektur museum yang menakjubkan itu dari mulai hari ini, Senin (25/3) hingga 24 April mendatang. 

Di museum tersebut, pengunjung akan dibawa pada perjalanan Jeddah di masa lalu yaitu ukiran kayu mendominasi sebagian arsitektur kota, terutama di bagian pintu dan jendela. 

Museum ini mencakup bagian dari warisan Arab Saudi, sebuah paviliun warisan Islam, area warisan sejarah Internasional, dan pameran warisan publik. Selain itu, museum ini menampilkan sejumlah artefak sejarah yang tidak ternilai. 

"Beberapa barang di sini berasal dari jutaan tahun yang lalu," kata seorang pejabat museum kepada Arab News, dilansir pada Senin (25/3).

Acara Desa Global Jeddah diselenggarakan di dekat Kota Internasional Al-Tayebat di Al-Faisaliah. Kegiatan ini diharapkan dapat menarik lebih dari satu juta pengunjung. 

Direktur Jenderal Perusahaan International Image yang menyelenggarakan acara tersebut, Suzan Eskander, mengatakan peserta dari sekitar 50 negara telah menambahkan sentuhan akhir pada paviliun di acara tersebut. 

Dia mengatakan, akan ada paviliun untuk perwakilan dari lima negara Dewan Kerjasama Teluk, 10 negara-negara Arab, 18 negara dari Afrika, 10 negara dari Eropa dan empat negara dari Amerika Tengah dan Selatan.

Selain itu, Eskander mengatakan akan ada tarian rakyat nasional yang akan dibawakan oleh rombongan dari masing-masing negara yang berpartisipasi.

"Para peserta yang tampil akan mengenakan kostum tradisional. Pengunjung juga dapat menikmati hidangan dan produk tradisional dari masing-masing negara yang berbeda," kata Eskander. 

Dia menambahkan, festival budaya ini juga akan memamerkan lukisan dan karya seni lainnya, yang menggambarkan dan mewakili warisan dan sejarah budaya dari berbagai negara. 

Eskander tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Otoritas Hiburan Umum (GEA) atas dukungan dan kerja sama mereka untuk mewujudkan Desa Global Jeddah tersebut.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement