IHRAM.CO.ID, MATARAM— Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan proses pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk calon jamaah haji (calhaj) asal Kota Mataram tahap kedua musim haji 2019, telah tuntas.
"Dengan demikian, kuota reguler calhaj tahun ini telah terisi sebanyak 740 orang," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemanag) Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Senin (13/5).
Dia mengatakan, berdasarkan data pelunasan BPIH terakhir pada 10 Mei 2019, pukul 17.00 WITA dari bank-bank penerima setoran tercatat sebanyak 57 calon haji Mataram yang mendapat kesempatan pelunasan tahap kedua, 100 persen telah melunasi.
Jumlah jamaah yang melunasi ditahap kedua sebanyak 57 orang, dengan rincian lanjut usia, penyatuan suami istri, orang tua, dan anak sebanyak 45 orang, status haji atau gagal sistem lima orang dan cadangan tujuh orang.
Untuk calahj cadangan yang melunasi ditahap kedua ini, katanya, meskipun sudah melunasi namun mereka belum pasti akan diberangkatkan dan status mereka tetap cadangan sampai ada kepastian adanya calhaj yang tidak melunasi pada tahap ketiga.
Pasalnya menurut informasi, Kota Mataram kembali akan mendapatkan kuota tambahan sekitar 28 orang sehingga akan ada juga pelunasan BPIH tahap ketiga. Untuk data-data calhaj yang akan mendapatkan kuota tambahan tersebut sudah dimasuk dalam sistem.
"Kami mengusulkan sekitar 30-an orang calon haji untuk masuk kuota tambahan, dengan prioritas calhaj lansia," katanya.
Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum berani menyebutkan siapa-siapa saja yang akan terakomodasi, sebab sampai sekarang nama-nama yang diusulkan belum keluar.
"Kami baru berani mengekspose nama-nama yang akan berangkat, setelah ada surat resmi dari Kementerian sesuai dengan sistem," katanya.
Lebih jauh, Burhanul mengatakan, dengan telah rampungnya proses pelunasan BPIH tahap pertama dan kedua, tahapan yang dilaksanakan Kemenag Kota Mataram saat ini mempersiapkan pelatihan bagi ketua rombongan dan ketua regu. "Untuk jadwal keberangkatan dan jumlah kloter, kita masih menunggu arahan dari Kementerian Agama," ujarnya.