Kamis 18 Jul 2019 21:22 WIB

Rindu Rasul di Raudhah

Pengalaman bermunajat di Raudhah dan mengunjungi makam Rasul SAW begitu mengharukan

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Kawasan Raudhah dan koridor di depan Makam Rasulullah SAW kian padat menyusul makin banyaknya jamaah haji yang tiba di Madinah, Selasa (24/7). Para jamaah berebut mengunjungi tempat yang disebut penuh berkah tersebut.
Foto:

Kakek Sutikno memaksakan diri berdiri untuk menyaksikan jamaah yang mengular panjang tersebut. Dia hanya terdiam. Namun, mulutnya terlihat komat-kamit, menggumamkan doa atau mungkin shalawat.

Barangkali, dia menyadari kecilnya kemungkinan untuk bisa masuk ke Raudhah.

Saya bertanya kepadanya, apakah akan lanjut masuk ke Raudhah? Kakek Sutikno terdiam. Pandangan matanya tetap terpaku ke arah makam Rasulullah SAW.

Saya pun mengiringi Kakek Sutikno berjalan menuju makam Rasulullah. Saat tiba di  depan pintu arah masuk ke Raudhah, seorang askar mendekati kami.

Ia mempersilakan kami masuk ke Raudhah. Masya Allah. Saya terharu. Kakek Sutikno pun terharu. Shalawat Nabi SAW spontan saya ucapkan atas karunia ini.

Persis kami berasa di mihrab dan yang bersebelahan dengan mimbar Nabi SAW. Kakek Sutikno terisak dalam. Dia pun melaksanakan shalat sunnah dua rakaat. Setelah itu, dia berdoa dengan khusyuk.

Saya sendiri berdoa untuk istri, anak-anak, dan keluarga serta pembaca dan kawan-kawan Ihram.co.id serta semua sahabat. Termasuk rekan-rekan yang sudah menitipkan permohonan untuk dipanjatkan di Raudhah. Semoga dikabulkan semua keinginannya oleh Allah Ta'ala. Aamiin.

Setelah dirasa cukup waktunya, saya pandangi jamaah yang sedang mengantre. Ya Allah, begitu panjangnya. Ungkapan syukur terus kami ucapkan.

Ketika hendak ke luar, seorang askar melarang kami. Bahkan, kami dipersilakan melanjutkan doa atau shalat. Kami hanya berdoa sekira lima menit. Kami sadar, masih banyak jamaah yang juga mau mendirikan shalat dan berdoa di Raudhah.

Kami kemudain pamit kepada askar tersebut. Lantas, kami melanjutkan langkah kaki ke makam Rasulullah. Di sini, Kakek Sutikno kembali terisak.

Kerinduannya kepada Rasulullah SAW telah terobati. Ia berdoa cukup panjang. Ini kesempatan yang sulit untuk diulang lagi. Entahlah.

Askar kemudian meminta kami untuk segera bergerak. Kakek terus bershalawat dalam tangis isaknya, terharu.

Di luar masjid, berkali-kali Kakek Sutikno mengucapkan alhamdulillah. Kerinduannya untuk mengunjungi makam Rasulullah telah terkabulkan. Alhamdulillah.

Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement