Kamis 17 Oct 2019 15:00 WIB

Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Jamaah Umrah

Bus pengangkut jamaah umrah hangus terbakar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Kamran Dikarma / Red: Nashih Nashrullah
Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Bendera Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Sebanyak 35 orang dalam bus rombongan umrah meninggal pada sebuah kecelakaan di jalan yang menghubungkan Makkah dengan Madinah, Arab Saudi. Sementara empat lainnya mengalami luka-luka. 

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Penyebab awal kecelakaan pun belum diketahui.  

Baca Juga

Juru Bicara Kepolisian Madinah menyatakan, kecelakaan terjadi di kawasan al-Akhal Center sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Rabu, (16/10). Jalan di kawasan tersebut, menghubungkan Kota Makkah dengan Madinah.  

"Kecelakaan melibatkan sebuah bus pribadi rentalan dengan kendaraan berat," kata Juru Bicara Kepolisian Madinah seperti dikutip AFP yang melansir dari Badan Pers Saudi pada Kamis, (17/10). Disebutkan, seluruh korban meninggal bukanlah warga Arab Saudi, melainkan ekspatriat yang tengah melakukan perjalanan ziarah.  

Meski demikian, kepolisian belum menyebutkan secara rinci mengenai identitas para korban. Hanya saja diketahui, bus membawa penumpang asal Asia serta warga Arab Saudi.  

Korban yang terluka sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit al-Hamna. Demi mendapat penanganan lebih lanjut. Sementara foto-foto yang memperlihatkan bus terbakar telah tersebar di berbagai media lokal. Dari foto tersebut, bus tampak hancur tak bisa diselamatkan lagi. 

Kecelakaan yang menyebabkan jamaah umrah meninggal setidaknya telah tiga kali terjadi di Saudi dalam tiga tahun terakhir. Pada Januari 2017, enam warga Inggris, termasuk bayi berusia dua bulan, tewas dalam kecelakaan minibus. Mereka hendak menuju ke Madinah setelah melakukan ziarah ke Makkah.  

Pada April 2018, insiden serupa kembali terjadi. Tabrakan antara bus dan truk tanker menyebabkan empat warga Inggris yang sedang melakukan umrah meninggal. Kecelakaan itu turut menyebabkan 12 orang lainnya luka-luka. 

Saat ini Saudi tengah berupaya mendulang penghasilan dari sektor wisata religi. Beberapa kebijakan telah diambil guna mendukung misi tersebut, salah satunya menerbitkan visa turis untuk 49 negara. 

Ini adalah kali pertama Riyadh mengeluarkan visa turis. Sebab sebelumnya Saudi hanya menerbitkan visa untuk keperluan ibadah haji atau umrah. 

Selain itu, Saudi kini telah melonggarkan peraturan yang mewajibkan turis wanita mengenakan abaya di ruang publik. Turis wanita juga diizinkan menginap sendirian di hotel. Wanita Saudi turut dapat menikmati pencabutan larangan tersebut. 

Sebelumnya Saudi melarang wanita di negaranya melakukan perjalanan atau menginap di hotel sendirian. Saat ini larangan itu tak diberlakukan lagi. Mereka yang ingin menginap di hotel, misalnya, cukup menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.  

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement