Kamis 30 Jan 2020 19:09 WIB

Ini Alasan Citilink dan Flynas Jadi Pesawat Haji Tahun Ini

Kemenag memberi kesempatan Citilink dan Flynas jadi pesawat haji tahun ini.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ini Alasan Citilink dan Flynas Jadi Pesawat Haji Tahun Ini. Foto: Menteri Agama Fachrul Razi menandatangani lembar pengesahan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ini Alasan Citilink dan Flynas Jadi Pesawat Haji Tahun Ini. Foto: Menteri Agama Fachrul Razi menandatangani lembar pengesahan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi telah membenarkan maskapai Citilink (Indonesia) dan Flynas (Arab Saudi), menjadi pesawat pengangkut jamaah haji Indonesia tahun 2020 selain Garuda Indonesia dan Arab Saudi. Dipilihnya dua maskapai yang dikenal dengan penerbangan berbiaya rendah itu tak lepas dari penawaran harga yang ditawarkan.

"Tahun ini Kemenag melibatkan maskapai selain Garuda dan Saudi Airlines. Maskapai Citilink dan Flynas diberi kesempatan untuk menerbangkan jamaah haji," kata Fachrul Razi dalam agenda penetapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) di DPR, Kamis (30/1).

Baca Juga

Menurut Fachrul, dua maskapai ini harganya lebih murah di bandingkan dengan maskapai yang lainnya. "Dua maskapai ini kita lebih sedikit menekan harga. Alhamdulillah harganya menjadi lebih irit," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama yang dipimpin Fachrul Razi sedang melakukan evaluasi tahap akhir terhadap empat maskapai yang memenuhi syarat menjadi moda transportasi jamaah haji. Empat maskapai itu adalah Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, Citilink dan Flynas.

"Kita melakukan seleksi penyediaan transportasi udara, yang bisa memenuhi persyaratan mengajukan penawaran itu ada empat maskapai yaitu Garuda, Citilink, Saudia Airlines dan Flynas," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, Muhajirin Yanis kepada Republika.co.id, kemarin.

Muhajirin menjelaskan, Kemenag melakukan mekanisme negosiasi harga kepada empat maskapai tersebut. Bila memenuhi syarat dan disetujui maka akan segera ditetapkan menjadi moda transportasi untuk jamaah haji 2020.

Muhajirin mengungkapkan, tentu Kemenag memperhatikan jumlah pesawat yang mampu mereka sediakan, jenis dan kapasitas pesawat juga harus memenuhi kebutuhan. Selain itu Kemenag mempertimbangkan di bandara mana saja pesawat mereka bisa mendarat.

"Jadi ini masih sedang kita olah, Insya Allah besok (hari Ini) ada rapat Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan baru bisa mengetahui jumlah maskapai yang ditetapkan untuk mengangkut (jamaah haji) apakah empat maskapai ini," ujarnya. 

Muhajirin mengatakan, kalau harga empat maskapai ini ada di dalam Bipih. Artinya mereka akan mengangkut jamaah haji Indonesia tahun ini.

photo
Kewajiban maskapai pengangkut jamaah haji (Infografis).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement