Senin 10 Feb 2020 18:43 WIB

Pakistan Bahas Penurunan Biaya Haji di Sidang Kabinet

Sekitar 179.000 orang akan melakukan ibadah haji ke Arab Saudi tahun ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jamaah haji asal Pakistan tiba di Bandara AMA, Selasa (17/7). Kebanyakan jamaah pria Pakistan maupun dari Asia Selatan lainnya datang ke Tanah Suci mengenakan shalwar kamiz, baju tradisional mereka.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji asal Pakistan tiba di Bandara AMA, Selasa (17/7). Kebanyakan jamaah pria Pakistan maupun dari Asia Selatan lainnya datang ke Tanah Suci mengenakan shalwar kamiz, baju tradisional mereka.

IHRAM.CO.ID,ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan baru akan memutuskan kebijakan haji 2020 esok, Selasa (11/2). Perdana Menteri Imran Khan disebut akan memimpin pertemuan kabinet federal tersebut.

Persetujuan PM Imran Khan menjadi penting untuk Kebijakan Haji 2020. Beberapa hal yang akan dibahas dalam rapat tersebut di antaranya memutuskan biaya yang akan dikeluarkan jamaah untuk perjalanan haji pada tahun 2020.

"Proposal untuk menurunkan biaya haji agar senilai 50.000 hingga 60.000 rupee Indian (9,5juta hingga 11,5juta rupiah) akan disajikan dalam sidang kabinet Selasa (11/2). Setelah mendapat persetujuan, Menteri Urusan Agama federal akan mengumumkan kebijakan tersebut," tulis sebuah keterangan dikutip di DailyTimes, Senin (10/2).

Pada 23 Januari yang lalu, Departemen Agama mengakui di hadapan panel Senat bahwa paket haji tahun ini akan menelan biaya lebih dari 115.000 rupee Indian.

Sekretaris yang bersangkutan memberi tahu Komite Tetap untuk Urusan Agama dan Keharmonisan Antar Agama bahwa penyusutan rupee dan kenaikan tiket pesawat memaksa pemerintah menaikkan biaya haji.  Sementara Sekretaris Urusan Agama mengatakan sekitar 179.000 orang akan melakukan ibadah haji ke Arab Saudi tahun ini.

Selain masalah pengeluaran haji, dalam rapat ini Perdana Menteri Pakistan juga akan menyiapkan pedoman untuk menurunkan harga barang-barang kebutuhan pokok. Pengumuman penting terkait pelaksanaan haji 2020 diharapkan ada setelah rapat kabinet ini.

Perihal peningkatkan jumlah konsumsi dan kerja sama di bawah program Ehsas akan dibahas selama pertemuan. Kabinet juga akan mempertimbangkan situasi politik yang sedang berlangsung sementara perdana menteri juga akan menginformasikan tentang perkembangan penyelidikan krisis yang mereka hadapi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement