Jumat 01 May 2020 04:05 WIB

Berkunjung ke Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah

Di masa Nabi Muhammad Madinah menjadi pusat dakwah Islam.

Berkunjung ke Masjid-Masjid Bersejarah di Madinah. Masjid Quba di Kota Madinah.
Foto:

Tadinya di dekat Masjid Qiblatain ada telaga yang diberi nama Sumur Raumah milik orang Yahudi. Atas anjuran Rasulullah, Usman bin Affan menebus telaga tersebut untuk bersuci, air minum, dan menyiram taman di sekelilingnya. 

Sayangnya, sumur tersebut kini tidak ditemukan lagi. Tak kalah menariknya peninggalan yang harus dikunjungi jamaah, yaitu tujuh masjid yang terletak di Khandak. Masjid di kaki Bukit Sala ini awalnya adalah kamp-kamp Nabi dan sahabatnya ketika Perang Parit menghadapi musuh. Kamp-kamp yang jaraknya berdekatan kini dijadikan menjadi tujuh masjid.

Masjid itu antara lain Masjid Salman Alfarisi, penggagas membuat parit untuk melindungi penduduk Madinah. Masjid Abu Bakar dan Masjid Usman, sayangnya kini sudah berubah menjadi lapangan parkir dan taman. 

Masjid Ali dan Fatimah kini 'terpaksa' ditutup karena khawatir terlalu dipuja-puja oleh kaum tertentu. Masjid Umar dan Masjid Fattah yang masih berdiri. Masjid Fattah tempat Rasulullah berdoa memohon kemenangan bagi Muslim.

photo
Masjid al Ghamamah (Republika/Syahruddin El-Fikri)

Masjid lainnya yang tak kalah menarik, yaitu Masjid Ghamamah, terletak 500 meter dari Nabawi. Masjid berkubah enam ini pada masa Nabi Muhammad digunakan sebagai tempat sholat Idul Fitri, Idul Adha, dan Istisqa (shalat minta hujan). Dalam sejarahnya, di masjid ini jamaah pernah gelisah karena Rasulullah menyampaikan khubah yang panjang, sedangkan matahari sangat terik. Tiba-tiba datang awan mendung sehingga jamaah terlindungi. Makanya, masjid ini diberi nama Ghamamah yang berarti awan mendung.

Para calhaj jika ada waktu, berkunjunglah ke Masjid Jumaah. Masjid yang terletak di Lembah Ranuna antara Masjid Quba dengan Nabawi, disinilah Nabi Muhammad dan para sahabatnya pertama kali menunaikan sholat Jumat. Masih ada lagi sejumlah Masjid yang layak dikunjungi jamaah, di antaranya Masjid Bilal, Masjid Musyarah (tempat Nabi istirahat setelah perang Uhud), Masjid Wadi di Jabal Uhud, yaitu tempat jatuhnya Hamzah ketika tombak Wasyi terkena tubuhnya.

Ada juga Bani Jofr (Ous), yaitu masjid terletak dekat kuburan Baqi dikenal dengan nama Baglah. Dalam masjid itu ada batu tempat Nabi duduk, telapak kaki keledai Rasul, bekas siku, dan jari. Tapi kini masjid tersebut sudah tidak ada lagi karena khawatir menjadi tempat yang dipuja-puja. 

Baca juga: Menikmati Pesona Masjidil Haram (Bagian 3-Habis)

 

sumber : Arsip Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement