Ahad 06 Jun 2021 03:03 WIB

Ketika Orang yang Anda Cintai Menjadi Muslim

Salah satu tantangan menjadi Muslim adalah tanggapan keluarga dan teman-teman?

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Mualaf

Misalnya, untuk berpindah dari Baptis ke Apostolik, atau dari Presbiterian ke Katolik, mungkin hanya memerlukan perubahan ritual atau penekanan Alkitabiah. Namun, ketika seseorang masuk Islam, itu sering menjadi berita keluarga, bahkan terkadang pergolakan keluarga.

Orang-orang yang memeluk Islam sekarang memiliki kitab suci yang berbeda, yakni Alquran sebagai pedoman. Meskipun masih sangat menghormati Yesus Kristus, orang yang memeluk Islam telah menambahkan Nabi Muhammad SAW ke dalam rutinitas hidupnya. 

Tuhan mengampuni dan mengasihi jika orang yang berpindah agama mengubah nama masa kecilnya menjadi nama Islami, ini bagi banyak orang tua, bisa sangat menantang. Terutama jika putranya dinamai menurut nama ayahnya. Jadi apa yang dilakukan seseorang ketika orang yang dicintai masuk Islam?

Seringkali makan malam keluarga dan pertemuan sosial tiba-tiba menjadi tantangan, karena orang yang kamu cintai sekarang menjadi pemakan yang rewel yang terus-menerus bertanya. Misalnya bertanya, daging apa yang kamu gunakan untuk membumbui collard hijau itu? Atau kata-kata doa saat makan diakhiri dengan dalam nama Yesus. Ini adalah kekhawatiran nyata yang datang ketika orang yang dicintai masuk Islam. 

Bagaimana kita bisa lebih menerima dan inklusif? Jawabannya datang seiring waktu percakapan terbuka yang didasarkan pada rasa hormat dan kepercayaan bahwa Sang Pencipta akan menyelesaikan semuanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement