IHRAM.CO.ID, LAGOS -- Organisasi hak sipil Islam Muslim Rights Concern (MURIC) mengimbau umat Islam Nigeria yang telah merencanakan menunaikan ibadah haji 2021 tetap tenang dan kuat dalam keimanan setelah keberangkatan haji tahun ini dibatalkan. Muric meyakinkan umat Muslim di sana impian mereka akan terwujud segera begitu Covid-19 mereda.
MURIC membuat seruan demikian dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Direktur MURIC Prof. Ishaq Akintola di Lagos. Dalam pernyataannya, organisasi ini menegaskan kembali posisi mereka bahwa keputusan saat ini adalah penundaan yang diperlukan karena situasi pandemi Covid-19.
Bahwa hal ini bukan tindakan hukuman terhadap pemerintah Nigeria atau tindakan disipliner terhadap Muslim Nigeria. MURIC menyatakan haji 2021 telah ditunda dengan cara yang sama seperti halnya beberapa acara pertemuan besar masyarakat yang ditangguhkan di banyak bagian dunia karena pandemi virus corona.
"Kami mengimbau kepada semua pihak yang terkena dampak penundaan untuk mengikuti secara ketat pedoman yang dikeluarkan oleh otoritas Komisi Haji Nasional (NAHCON) dari waktu ke waktu. Kami juga memuji NAHCON yang proaktif. Tercatat komisi ini telah memberi tahu calon jamaah haji yang ingin mengumpulkan uang yang dibayarkan untuk haji tahun ini untuk maju," kata MURIC, dilansir di Daily Nigerian, Selasa (22/6).
MURIC juga mengapresiasi NAHCON yang dinilai transparan dan akuntabel tanpa harus dipaksakan. NAHCON berencana mengembalikan uang haji tahun ini kepada calon jamaah haji.
Arab Saudi pada 12 Juni 2021 mengumumkan kembali membatasi ibadah haji tahun ini hanya bagi warga Saudi dan ekspatriat (pekerja asing di Saudi). Saudi menetapkan maksimum 60 ribu jamaah sebagai tanggapan terhadap pandemi virus corona. Pemerintah Saudi juga mengatakan mereka yang ingin menunaikan haji harus bebas dari penyakit kronis sudah divaksinasi Covid-19 dan berusia antara 18 hingga 65 tahun.