Kamis 22 Jul 2021 09:31 WIB

Kazan, Simbol Toleransi di Rusia

Secara geografis, Kazan tidak terlalu jauh dari Moskow, ibu kota Rusia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
 Wisatawan mengunjungi Masjid Qolsharif, di Kremlin abad ke-16, atau benteng, salah satu situs warisan dunia UNESCO selama Piala Dunia 2018 sepak bola di Kazan, Rusia, Jumat, 29 Juni 2018. (
Foto:

Namun, orang-orang Finnic, sebuah suku yang berasal dari Eropa Utara tetap memanggil mereka dengan sebutan yang benar sesuai sejarah: Volga Bulgaria, sebuah kelompok masyarakat nomaden di tanah Rusia yang menghuni wilayah antara Sungai Volga dan Sungai Kama.

Orang Tatar memeluk agama Islam pada abad ke-10 setelah datangnya utusan Khalifah Abbasiyah al-Muqtadir yang berkuasa di Baghdad, Irak. Setelah mendirikan Kerajaan Kazan Khanate, komunitas Tatar yang dikenal sebagai suku dari padang stepa besar itu kemudian mendominasi Rusia selama berabadabad sehingga tanah Rusia kala itu sempat dijuluki dengan Tartaria. Mereka termasyhur dengan reputasi sebagai penunggang kuda yang luar biasa.

Sejak memeluk Islam, orang Tatar atau Volga Bulgaria sudah mencetak koin perak dengan tulisan Arab. Mereka dikenal sebagai pandai besi yang mencetak besi berkualitas tinggi, berdagang komoditas bulu binatang dengan bangsa-bangsa lain di Eropa Timur sampai Timur Tengah. 

Wilayah yang dihuni bangsa Tatar dikenal memiliki banyak bengkel metalurgi, tembikar, dan kerajinan emas dan perak. Komoditas yang paling terkenal adalah kulit. Karena kualitasnya sangat baik, orang-orang di Asia Tengah dan Persia menyebut kulit terbaik sebagai Bulgar. Sebagian besar masyarakat Tatar ketika itu sudah melek huruf.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement