Kamis 22 Jul 2021 09:31 WIB

Kazan, Simbol Toleransi di Rusia

Secara geografis, Kazan tidak terlalu jauh dari Moskow, ibu kota Rusia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
 Wisatawan mengunjungi Masjid Qolsharif, di Kremlin abad ke-16, atau benteng, salah satu situs warisan dunia UNESCO selama Piala Dunia 2018 sepak bola di Kazan, Rusia, Jumat, 29 Juni 2018. (
Foto:

Sekitar separuh dari warga Kazan adalah kaum Muslim Tatar. Sejarah mencatat, Tatar adalah orang Turki yang menjadi warga minoritas terbesar di Rusia. Namun, ada juga komunitas Tatar yang tersebar, mulai dari Jepang, Polandia, hingga San Francisco. Bahasa Tatar ditulis dalam huruf Sirilik di Rusia.

Di tempat lain, bahasa itu ditulis dengan huruf Arab dan Latin. Bahasa ini menyerupai bahasa Turki dengan beberapa kata bahasa Arab dan dituturkan oleh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia. Di antara keturunan Tatar yang terkenal adalah bintang balet Rudolf Nureyev, komposer Sofia Gubaidulina, petenis Olimpiade Dinara Safina, dan aktor Hollywood Charles Bronson.

Membentang di pertemuan Sungai Volga dan Sungai Kazanka, sekitar 800 kilometer sebelah timur Moskow, Kazan merupakan ibu kota Republik Tatarstan yang berusia lebih dari seribu tahun. Kazan mirip dengan Roma yang didirikan pada tujuh bukit.

Nama Tatar mulai muncul pada abad pertengahan di Cina untuk menyebut salah satu suku Mongol. Tak diketahui dengan pasti apakah Tatar masuk dalam pasukan Jengis Khan yang memorak-porandakan Asia Tengah, Timur Tengah, sampai Rusia pada abad ke-12. Yang pasti mereka sudah menempati wilayah antara Sungai Volga dan Sungai Kazanka sebelum datangnya serbuan bangsa Mongol.

Mereka berasal dari suku-suku nomaden yang menguasai padang stepa besar Golden Horde yang membentang antara Laut Hitam, Laut Kaspia, hingga Siberia. Nama Tatar mulai dipergunakan secara resmi setelah Kerajaan Kazan Khanate didirikan pada 1438 oleh salah satu keturunan Jengis Khan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement