Selasa 03 Aug 2021 00:15 WIB

KH Zainal Mustafa Menggerakkan Pesantren di Tanah Sunda (I)

Melalui khutbah-khutbahnya, KH Zainal Mustafa tegas menolak kolonialisme

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Masa itu, Kiai Zainal termasuk ulama muda yang berjiwa revolusioner. Pada 1940, Kiai Zainal kerap secara terang-terangan berceramah untuk memompa semangat kebangsaan rakyat Jawa Barat dalam melawan penjajahan. Melalui khutbah-khutbahnya, dia dengan tegas menolak kolonialisme yang menindas bangsa Indonesia.

Pada 17 November 1941, Kiai Zainal bersama dengan para ulama lainnya ditangkap aparat Belanda. Mereka dituding telah menghasut rakyat agar mau memberontak terhadap pemerintahan kolonial.

Di antara alim ulama yang ikut ditangkap adalah Kiai Rukhiyat dari Pesantren Cipasung; Haji Syirod; serta Ham bali Syafei. Mereka ditahan di Penjara Tasikmalaya, tetapi sehari kemudian dipindahkan ke Penjara Sukamiskin, Bandung.

Pada 10 Januari 1942, mereka dibebaskan dari penjara. Walaupun demikian, Kiai Zainal tak surut semangatnya. Dia tetap menggelorakan aksi, berdakwah melawan penjajahan. Pada akhirnya, Kiai Zainal ditangkap lagi sebulan kemudian.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement