Selasa 03 Aug 2021 00:15 WIB

KH Zainal Mustafa Menggerakkan Pesantren di Tanah Sunda (I)

Melalui khutbah-khutbahnya, KH Zainal Mustafa tegas menolak kolonialisme

Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Kali ini, aparat menahannya bersama dengan Kiai Rukhiyat. Keduanya lantas dimasukkan ke dalam Penjara Ciamis.

Pada 8 Maret 1942, era kolonialisme Belanda resmi berakhir. Wilayah Indonesia mulai dikuasai balatentara Jepang. Akhirnya, Kiai Zainal dan rekan-rekannya dibebaskan dari penjara oleh pemerintah pendudukan Jepang. Namun, hal itu tidak cuma-cuma. Mereka dibujuk untuk membantu Jepang dalam memobilisasi massa.

Kiai Zainal menyadari niat Jepang itu. Dia pun menegaskan, tidak akan pernah bekerja sama dengan Dai Nippon, yang tak lain penjajah baru di Indonesia.

Kiai Zainal justu memperingatkan para pengikut dan santrinya. Fasisme Jepang jauh lebih berbahaya dari imperialisme Belanda. Bahkan, dia menentang dengan terang-terangan pengarahan Jepang yang bertentangan dengan agama, seperti seikerei.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement