Ahad 15 Aug 2021 19:15 WIB

Mengapa Perdamaian di Afghanistan Sulit Tercapai?

Penyebab kekacauan di Afghanistan adalah kekuatan asing dan war lord.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Taliban berada di kantor pemerintahan setelah diambil alih di Kota Herat, Afganistan, pada 13 Agustus 2021. Taliban mengklaim sudah menguasai Kandahar dan beberapa kota lainnya.
Foto:

Kiai Muhyiddin menerangkan, yang menjadi masalah dan membuat kekacauan di Afghanistan adalah kekuatan asing dan war lord. War lord adalah kelompok yang mengambil keuntungan dari peperangan dan konflik yang berkepanjangan di Afghanistan.

"Siapa war lord itu? Yaitu orang di dalam negeri dari etnis Afghanistan, warga negara Afganistan, tapi mereka menjual-belikan opium untuk kepentingan bisnis mereka. Opium dijual dengan harga murah diekspor ke mancanegara," ujarnya.

Menurutnya, para pedagang opium ini tidak mau ada perdamaian di negara mereka, karena perdamaian hanya akan merugikan bisnis mereka. Mereka juga punya jaringan mancanegara, bisa dikatakan mereka menukar opium dengan senjata.

"Senjata-senjata itu dijual-belikan lagi ke pihak-pihak yang sedang ribut (pihak yang sedang konflik di Afghanistan)," ujar Kiai Muhyiddin.

Kiai Muhyiddin mengatakan, dirinya tidak menuduh, namun ada pemain bisnis di Pakistan yang mengambil keuntungan dari konflik di Afghanistan. Sebab Pakistan biasa menyuplai 30 persen kebutuhan Afghanistan. Bahkan ada yang mengatakan lebih dari 30 persen kebutuhan di Afghanistan disuplai dari Pakistan.

"Jadi para pebisnis dari negara tetangga ini juga akan rugi kalau terjadi perdamaian di Afghanistan," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement