Jumat 01 Oct 2021 04:31 WIB

Muslimah Lebih Rentan Alami Islamofobia

Muslimah lebih mungkin alami Islamofobia ketimbang pria.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Muslimah Amerika/ilustrasi
Foto:

Seorang peneliti untuk Program Keadilan Global di Othering & Belonging Institute, Basima Sisemore mengatakan, dengan survei ini, mereka memusatkan dan mengangkat suara Muslim Amerika. Sisemore mengatakan, survei itu juga menyoroti keragaman populasi Muslim AS.

Peserta diidentifikasi sebagai Asia Selatan (35,6 persen), Arab (25,2 persen), keturunan Afrika-Amerika/Hitam dan Afro-Arab (8,8 persen), kulit putih atau Eropa (tujuh persen), Asia Tengah dan Timur (6,9 persen), multiras (1,2 persen), Hispanik atau Latino (1,1 persen) dan lainnya (14,2 persen). 

Lebih dari dua pertiga responden berusia di bawah 50 tahun, setengahnya berusia antara 30 dan 49 tahun (48,8 persen), dan seperlima antara 18 dan 29 (19,9 persen).

Menurut laporan tersebut, sebagian besar (90,7 persen) adalah lulusan perguruan tinggi dan 92,4 persen merupakan penutur asli bahasa Inggris atau berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik. Sementara 83,5 persen responden berbicara bahasa lain selain bahasa Inggris di rumah. Mayoritas peserta (61,2 persen) lahir di luar negeri, sementara 38,8 persen lahir di AS.

Peserta ditanyai berbagai pertanyaan, termasuk siapa yang mereka yakini paling berisiko mengalami Islamofobia, seberapa sering mereka mengalaminya, apakah mereka percaya nilai-nilai Islam konsisten dengan nilai-nilai AS. Lalu seberapa sering mereka bersosialisasi dengan kelompok non-Muslim, bagaimana Islamofobia telah memengaruhi kesejahteraan mental mereka, dan apakah mereka pernah mencoba menyembunyikan identitas agamanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement