Jumat 08 Oct 2021 16:45 WIB

KH Hasan Gipo, Ketum Tanfiziyah Pertama NU (I)

Kiai Hasan termasuk besar kontribusinya dalam meneguhkan NU pada periode awal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Nahdlatul Ulama

Di samping itu, ia juga memiliki bakat dagang. Hal itu terbukti ketika dirinya turut mengurus bisnis keluarganya di Pabean.

Hasan pun tumbuh dewasa sebagai seorang praktisi bisnis serta memiliki reputasi baik dalam mendukung dakwah Islam. Keluarga Gipo setidaknya sejak zaman Sunan Ampel sangat menghormati kalangan alim ulama.

Sebaliknya, para santri dan kiai pun menganggap para keturunan Abdul Latief Gipo sebagai kalangan terhormat. Setiap kali mereka berziarah ke makam Sunan Ampel selalu menyambangi rumah para tokoh Gipo.

Hasan Gipo pun bersahabat dengan para ulama. Dalam setiap pertemuan, pembahasan bukan hanya seputar dakwah, melainkan juga politik pergerakan. Kaum Muslimin terus berjuang dalam melawan penjajahan. Untuk itu, tak jarang keluarga besar Gipo memberikan sokongan, baik berupa harta, tenaga, maupun pemikiran. 

Salah seorang yang dekat dengannya ialah KH Abdul Wahab Has bullah. Mubaligh kelahiran Jombang, Jawa Timur, itu tidak hanya aktif mengasuh pesantren, tetapi juga berbisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement