Sabtu 09 Oct 2021 05:35 WIB

Muslim di Quebec Kanada Jadi Sasaran Kebencian Jelang Pemilu

Komunitas Muslim cemaskan islamofobia yang tumbuh di kota Quebec,

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslimfest di Kanada dibanjiri ribuan umat muslim dan warga Kanada.
Foto:

"Saya bertanya-tanya, bagaimana jika kelompok lain menjadi sasaran racun Giasson? Apakah hasilnya akan sama? Atau akankah ada protes publik yang menyerukan tindakan segera?," tutur Fariha.

Sebagai catatan, Giasson memasukkan kata-kata ini di platform partainya, "Islam bertentangan dengan nilai-nilai dasar Quebec. Islam adalah kanker yang perlahan tumbuh di dalam masyarakat Quebec." Namun dia salah karena kanker yang tumbuh di dalam masyarakat Quebec adalah kebencian yang diarahkan pada yang lain yaitu mereka yang tidak terlihat seperti mayoritas.

"Mempraktikkan keyakinan mereka seperti mayoritas, atau berpakaian seperti mayoritas. Itulah kanker yang harus disingkirkan dari masyarakat kita," terang Fariha.

Ketika seseorang yang sedang mencari posisi yang tinggi sebagai walikota dapat menggunakan bahasa keji dan menjijikkan terhadap agama yang dianut oleh hampir 2 miliar orang di seluruh dunia dan lolos begitu saja, maka ada masalah dengan pengawasan politik di kota tersebut.

Pada saat yang sama, terserah pada warga Quebec biasa yang percaya pada koeksistensi damai, yang merayakan perbedaan dan yang membangun jembatan di antara komunitas yang berbeda untuk berbicara dengan lantang dan jelas untuk meredam suara kebencian yang buruk.

"Saya berbesar hati melihat sepucuk surat kepada editor di Montreal Gazette pada hari Kamis oleh Bruce Myers, uskup Anglikan Quebec, menggambarkan posisi Giasson dan partai pinggirannya Islamofobia dan berbahaya dan berdasarkan ketidaktahuan dan ketakutan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement