Kamis 14 Oct 2021 08:20 WIB

KH Ma'shum Sufyan Sang Pendidik dari Gresik (I)

Sejak masih kecil, Ma'shum sudah dikenal sebagai anak yang tekun dalam belajar.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Di luar sekolah, Ma'shum juga terus mengaji kepada kakeknya. Didikan Kiai Amari membuatnya lebih mencintai Alquran. Karena itu, semangatnya untuk mendalami ulumul qur'an juga kian meningkat.

Saat berusia 12 tahun, Ma'shum berangkat ke daerah Sidayu. Tujuannya untuk menemui dan berguru langsung kepada KH Munawwar. Di seluruh Gresik, kiai tersebut dikenal luas sebagai seorang tahfiz Alquran. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, anak ini telah hafal Alquran dengan fasih.

Prestasinya itu membuat nama Ma'shum muda melambung tinggi. Banyak kawan sebaya nya sesama santri memujinya. Begitu pula dengan masyarakat lingkungan tempat tinggalnya. Bagaimanapun, ia tetap bersikap tawaduk. Pelbagai sanjungan tidak lantas membuatnya sombong.

Sejak saat itu, remaja ini diminta Kiai Munawwar untuk menetap di pondok pesantren asuhannya. Bahkan, dirinya diangkat sebagai asisten sang kiai dalam mengajarkan ilmu menghafal Alquran kepada para santri. Kesempatan ini juga dimanfaatkannya untuk memperlancar hafalannya.

Tujuh tahun lamanya ia menekuni ilmu tahfiz.Ma'shum kemudian berpamitan kepada Kiai Munawwar. Sebab, dirinya ingin meneruskan rihlah keilmuan di tempat lain. Saat itu, ia tertarik untuk mengaji kepada seorang ulama dari Madura, yaitu KH M Sa'id Sampang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement