Hammoud sendiri berada di tim gulat, sambil tertawa kecil mengingat tanda di ruang pelatihan Fordson yang berbunyi, "Anak laki-laki bermain football, pria sejati bergulat."
Hammoud akan segera menjadi wali kota kota terbesar ketujuh di Michigan, putra kampung halaman dari mayoritas Arab di sisi timur yang dibesarkan oleh orang tua imigran yang awalnya berjuang dalam pekerjaan berupah rendah, tetapi menekankan kepada anak-anak mereka pentingnya pendidikan dan kerja keras.
Kemenangan Hammoud pada Selasa mengalahkan Gary Woronchak, mantan wakil negara bagian dan mantan komisaris Wayne County 54,7 persen berbanding 45,3 persen adalah bersejarah mengingat sejarah rasis kota itu, termasuk walikota sebelumnya, Michael Guido, yang terkadang menargetkan komunitas Arab dengan kata-kata yang merendahkan.
Pemilihan Hammoud di kota kelahiran Henry Ford adalah salah satu dari beberapa pemilihan di pinggiran kota Detroit, di mana kaum minoritas memenangkan jabatan di seluruh kota atau nyaris menang di daerah-daerah yang sedang berkembang. Tren itu juga terlihat secara nasional di kota-kota seperti Boston dan Cincinnati, di mana orang Amerika keturunan Asia terpilih sebagai walikota, pemimpin kota pertama yang bukan kulit putih.
"Saya pikir itu menunjukkan bahwa representasi itu penting," kata Hammoud saat dia menyaksikan pertandingan Fordson versus Woodhaven.
“Tapi saya pikir lebih dari segalanya, para kandidat yang mampu melokalisasi masalah memiliki permainan dasar yang kuat, mereka adalah orang-orang yang berhasil, dan mereka adalah kandidat minoritas," jelasnya.