Selasa 09 Nov 2021 05:35 WIB

Jumlah Turis Inggris ke Mesir Diperkirakan 500 Ribu Orang

Inggris adalah salah satu pasar wisata terbesar untuk Mesir.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Jumlah Turis Inggris ke Mesir Diperkirakan 500 Ribu Orang. Seorang turis bersiap melakukan scuba diving pertamanya di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Sinai selatan, Mesir, Sabtu, 7 November 2015.
Foto: AP Photo/Thomas Hartwell
Jumlah Turis Inggris ke Mesir Diperkirakan 500 Ribu Orang. Seorang turis bersiap melakukan scuba diving pertamanya di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Sinai selatan, Mesir, Sabtu, 7 November 2015.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Duta Besar Inggris di Kairo, Mesir Gareth Bailey memperkirakan jumlah wisatawan Inggris yang mengunjungi Mesir musim dingin ini akan mencapai bahkan melampaui 500 ribu orang. Menurut Bailey, turis Inggris yang mengunjungi Mesir setiap bulan antara 3.000 hingga 5.000 orang.

Mereka mengambil lebih dari 45 penerbangan per pekan. "Jumlah turis Inggris yang berkunjung ke Mesir telah mencapai hampir setengah juta sebelum terganggu oleh pandemi virus corona," ujar Bailey dilansir dari Ahram Online, Senin (8/11).

Baca Juga

Menurutnya, lebih dari 10 tahun yang lalu, hampir satu juta turis Inggris mengunjungi Mesir setiap tahun. Mengacu pada waktu yang mendahului tahun-tahun politik yang bergejolak di Mesir antara 2011 dan 2013. Inggris adalah salah satu pasar wisata terbesar untuk Mesir. Dari 2010 hingga 2015, Inggris berada di peringkat antara sumber wisatawan terbesar kedua dan keempat yang menuju ke Mesir.

Pada Oktober, Bandara Internasional Sharm El-Sheikh menerima penerbangan turis pertamanya dari London, setelah dimulainya kembali perjalanan udara langsung dari Inggris dan resor Laut Merah setelah lebih dari satu tahun ditangguhkan karena pandemi.

Dua minggu sebelumnya, Inggris mengumumkan penghapusan Mesir dari "daftar merah" untuk pelancong ke Kerajaan dari negara-negara yang dianggap berisiko virus corona. Inggris juga menghentikan penerbangan langsung ke Sharm El-Sheikh setelah jatuhnya jet penumpang Rusia pada Oktober 2015 di atas Sinai, yang menewaskan semua 224 orang di dalamnya, tetapi mencabut larangan itu pada akhir 2019.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement