"Aturan ini mengatur seluruh jamaah umrah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan menjalani karantina di Jakarta," lanjutnya.
Kebijakan tersebut juga mengatur tentang pemeriksaan kesehatan, tes PCR/SWAB, pengecekan status vaksinasi, keimigrasian, hingga pengurusan dokumen lainnya.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi jamaah, memberikan proteksi dengan maksimal, serta memastikan jemaah dalam kondisi siap dengan dokumen yang valid dan terjaga.
Menurut Hilman, pemberangkatan perdana jamaah umrah sejumlah 419 orang hari ini telah mengikuti prosedur OGP. Dengan demikian, kepatuhan terhadap protokol kesehatan baik di Indonesia dan Arab Saudi dapat dipantau dengan baik.
"Umrah perdana di tahun ini bisa menjadi penentu untuk umrah ke depan, bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini," ucapnya.
Ia juga menyatakan harapannya agar keberangkatan 419 jamaah umrah kali ini diharapkan berjalan lancar. Dengan demikian, perjalanan umrah selanjutnya dapat segera dilakukan juga.
Keberangkataan ini merupakan penantian panjang setelah ditunda berkali-kali yang akhirnya bisa diwujudkan. Setidaknya, ada puluhan ribu jamaah umrah yang tersebar di seluruh Indonesia yang masih tertunda keberangkatannya.