Selasa 16 Sep 2014 15:37 WIB

PPIH Jeddah Sambut 5.800 Jamaah Haji Gelombang II (2)

Jamaah haji di Kota Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Zarqowi Maksum/ca
Jamaah haji di Kota Jeddah, Arab Saudi.

Oleh: Zaky Al Hamzah

Kepala PPIH Daker Jeddah, Ahmah Abdullah Yunus, mengakui pekerjaan para petugas di sektor 1 dan 2 Daker Jeddah yang mengurus kedatangan jamaah haji gelombang kedua memang bertambah berat.

Sebab, seluruh kedatangan jamaah haji dipusatkan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Tidak ada lagi jamaah yang mendarat di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz di Madinah.

"Saya sudah menggelar rapat dengan petugas-petugas di sektor 1 dan 2 agar berkoordinasi dengan baik, bukan sekadar karena banyaknya jamaah haji (yang mendarat di Bandara Jeddah). Tapi tantangan eksternal lain, karena jamaah haji seluruh negara di dunia juga menuju (mendarat di Bandara) Jeddah. Jadi harus berebut (lokasi istirahat jamaah haji)," kata Abdullah kepada Media Center Haji (MCH) Jeddah, di Jeddah, Senin (15/9) siang.

Sesuai jadwal kedatangan jamaah haji asal Indonesia, jarak kedatangan antar kelompok penerbangan (kloter) sangat berdekatan. Bahkan ada kloter A yang landing-nya berselisih hanya 30 menit dengan pendaratan kloter B, misalnya. Kondisi tersebut, kata Kadaker, diperkirakan akan membuat sedikit keruwetan bagi para petugas.

Sebab, jamaah haji setelah mendarat dan keluar dari pemeriksaan imigrasi, jamaah haji akan langsung mandi di Plaza Bandara (area tunggu jamaah haji) dan mengambil Miqat (niat ihram) untuk selanjutnya bertolak ke Makkah untuk menjalani umrah wajib.

Di sisi lain, jumlah kamar mandi bandara tiap-tiap Plaza sangat terbatas, yakni hanya 20 pintu kamar mandi. Sedangkan kran untuk wudhu juga sekitar 40 unit. Sementara, dalam satu hari, jumlah jamaah haji gelombang dua yang tiba bisa mencapai 5.800 orang jamaah.

"Maka itu saya katakan kepada seluruh petugas, (jumlah jamaah haji di gelombang dua yang tiba) ini dua kali lebih berat dibandingkan (jumlah jamaah haji) gelombang pertama. (Pelayanan terhadap jamaah haji) gelombang pertama ibaratnya latihan menghadapi gelombang kedua," terang Abdullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement