Selasa 01 Sep 2015 15:08 WIB

12 Jamaah Tertinggal di Madinah Tiba di Makkah

Rep: Ratna Puspita/ Red: Agung Sasongko
Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 12 jamaah haji asal Indonesia tertinggal di Madinah pada pemberangkatan hari kedua ke Makkah. Jamaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) Jakarta-Pondokgede (JKG) 02 itu tiba di Daerah Kerja (Daker) Makkah pada Selasa (1/9) pagi.

Jamaah asal Kloter JKG 02, Sodik Kurniawan (40 tahun) mengatakan, dia bersama 11 jamaah lainnya seharusnya naik bus dari Madinah pada Senin pukul 07.00 waktu Arab Saudi. Ada sepuluh bus yang mengangkut jamaah JKG 02.

Sebelum berangkat ke Makkah, petugas melakukan pengecekan dokumen. “Sampai jam 9, pengecekan-pengecekan masih dilakukan. Akhirnya diputuskan, kami (12 orang) ditinggal,” kata dia, di Kantor Daker Makkah, Syisyah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Selasa (1/9).

Sebanyak 12 jamaah yang ditinggal terdiri dari lima orang laki-laki dan enam orang perempuan. Seorang jamaah perempuan, Rubinem Warsapto, harus terpisah dari suaminya yang sudah tiba di Makkah pada Senin siang.

Jamaah lainnya, Salmiati (57), menerangkan bus meninggalkan 12 jamaah ini karena tidak adanya paspor. Awalnya, 12 jamaah itu naik bus nomor 6. Namun, mereka diminta pindah ke bus nomor 5. Ternyata, paspor tidak ada di bus nomor 5. “Katanya, paspor sudah terbawa bus sebelumnya,” kata dia.

Sodik yang berusia lebih muda dibandingkan jamaah pria lainnya pun mengambil inisiatif menghubungi ketua kloter dan ketua rombongan. Namun, tidak ada kabar hingga Pukul 14.00 WAS. “Kami hanya berada di lobi hotel,” kata dia.

Sodik tidak kehilangan akal. Dia langsung mengirim pesan singkat (SMS) pengaduan yang tercantum di aplikasi Haji Pintar. “Saya aktif komunikasi ke SMS itu. Mungkin petugas Daker Madinah juga tahu kasus ini melalui sms saya itu,” kata dia.

Selanjutnya, bantuan pun datang. Mereka juga mendapatkan makanan dan kamar. Petugas pun mengabarkan 12 jamaah itu akan diberangkatkan ke Makkah pada Rabu (2/9) pagi. “Tapi, pas malam ditawari mau berangkat malam ini atau tidak, kami pun langsung ‘oh, ayok,” kata jamaah yang juga istri Sodik, Yati.

Petugas Daker Madinah pun memberangkatkan mereka menggunakan Toyota Coaster ke Makkah. Mereka tiba di Kantor Daker Makkah sekitar pukul 07.30 WAS. Selanjutnya, mereka langsung diantar ke ruang makan untuk sarapan.

Usai makan, mereka diterima oleh Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis Basyir dan Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Tawabuddin. “Kami mohon maaf atas kejadian ini. Nanti kami cari tahu kenapa seperti ini,” kata Muchlis.

Kepada Muchlis, Sodik mengatakan, persoalan utama dalam masalah ini adalah ketua kloter dan ketua rombongan yang tidak mengamankan jamaah. Mereka mengamankan diri sendiri dan sudah berangkat duluan. “Kami ditinggal di belakang,” kata Sodik.

Muchlis menambahkan persoalan ini kemungkinan karena ada kelemahan dalam pengorganisasian kloter dengan jamaah. “Ketua kloter seharusnya melakukan pengecekan paspor. Ada atau enggak,”  kata dia.

Muchlis juga menjamin hak-hak dan layanan mereka selama di Makkah tidak akan berkurang. Jamaah akan diantar ke Masjidil Haram untuk melakukan umrah qudum atau kedatang. Lalu, mereka akan diantar ke pemondokan di Sektor 5. “Kesalahan itu tidak pengaruhi hak-hak yang mereka terima,” ujar dia.

Tawaabuddin mengatakan hal pertama yang harus dilakukan memastikan 12 jamaah menunaikan umrah qudum. “Insya Allah kami segera antarkan dengan bimbingan oleh seksi bimbingan ibadah,” kata dia.

Hingga Senin (31/8) pukul 17 WAS, sebanyak 4.635 jamaah haji asal Indonesia telah tiba di Kota Makkah. Mereka terdiri dari 4.573 jamaah dan 60 petugas haji Indonesia. Sebanyak 4.097 yang tergabung dalam sepuluh kloter dijadwalkan berangkat pada Selasa hari ini dari Madinah menuju Makkah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement