Selasa 01 Sep 2015 17:08 WIB

Indonesia tak Bisa Minta Ganti Bus

Bus haji 2014
Bus haji 2014

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Pemerintah Indonesia tidak bisa meminta penggantian bus untuk melayani pengangkutan jamaah haji dari Madinah ke Makkah, Arab Saudi. Bus-bus yang akan melayani jamaah haji Tanah Air tergantung dari urutan bus yang ada di pool naqabat lissayyarat (organisasi angkutan darat Arab Saudi yang bertugas melayani pengangkutan jamaah haji di Tanah Suci).

“Ibaratnya untung-untungan, kalau pas dapat busnya bagus, ya kita dapat bagus, tapi kalau pas urutannya dapat bus tua, ya kita harus terima,” ujar Kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi Nasrullah Jasam kepada wartawan Republika, EH Ismail di Madinah, Arab Saudi, Selasa (1/9).

Nasrullah mengomentari adanya bus mogok saat membawa jamaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah. Sejak Ahad (30/8), jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang sudah berada di Madinah selama sembilan hari, diangkut ke Makkah untuk melakukan umrah dan bersiap mengikuti puncak haji. Pantauan Republika, setidaknya ada tiga bus yang mogok di tengah perjalanan menuju Makkah.

Menurut Nasrullah, tahun ini Pemerintah Indonesia tidak melakukan peningkatan pelayanan transportasi pengangkutan jamaah haji dari Madinah ke Makkah dan sebaliknya. Penyebabnya, anggaran up-grading layanan transportasi tidak disetujui DPR. Akibatnya, jamaah Indonesia harus ikhlas menerima layanan transportasi yang disediakan Pemerintah Arab Saudi melalui naqabah.

Dengan tidak adanya dana up-grading, PPIH Arab Saudi hanya bisa melaporkan jadwal keberangkatan jamaah sesuai dengan lokasi penginapan jamaah ke Muassasah Adilla. Muassasah Adilla yang bertugas melayani jamaah haji di Madinah kemudian memberitahukan jadwal tersebut kepada naqabah. “Nanti naqabah yang menyiapkan busnya sesuai urutan bus yang ada di pool mereka, jadi kita tidak bisa memilih,” ujar Nasrullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement