Selasa 01 Sep 2015 22:33 WIB

Menag: Bus Mogok Peristiwa tak Terhindarkan

Bus dari perusahaan Abu Sarhad yang membawa jamaah haji Indonesia mogok dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah, Arab Saudi, Senin (31/8) siang.
Foto: EH ISMAIL/REPUBLIKA
Bus dari perusahaan Abu Sarhad yang membawa jamaah haji Indonesia mogok dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah, Arab Saudi, Senin (31/8) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, mogoknya bus naqabah yang mengangkut jamaah haji Indonesia di Arab Saudi merupakan peristiwa yang tidak terhindarkan.

"Jadi ini bagian yang tidak terhindarkan yang sebenarnya sudah kita antisipasi sebelumnya bahwa untuk transportasi lokal atau yang digunakan jamaah selama berada di Tanah Suci yang menentukan adalah naqabah," kata Lukman di Jakarta, Selasa Malam.

Naqabah, kata Lukman, adalah semacam organda di Arab Saudi yang memiliki keanggotaan beberapa perusahaan bus dengan kondisi kendaraan berbeda-beda antarsatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Variasi itu, lanjut Lukman, termasuk kesiapan pengemudinya dan lainnya.

"Nah, terkait memperoleh naqabah yang mana itu akan diundi. Memang ada beberapa perusahaan yang busnya baru namun juga ada beberapa perusahaan yang kondisi busnya relatif tua. Kurang nyaman 'lah," kata dia. Tetapi, kata dia, Kementerian Agama tidak dalam kapasitas untuk memilih naqabah karena penentuannya menggunakan sistem pengundian.

Kemenag, kata Lukman, sejatinya sudah mengantisipasi hal tersebut. Kendati demikian, jumlah jamaah haji Indonesia relatif banyak sehingga kasus-kasus kecil itu terjadi. "Sebenarnya sudah kita antisipasi kalaupun mendapatkan bus seperti itu. Tapi tentu tak terelakkan. Tapi kita memiliki cadangan kendaraan dan punya tim agar bis cadangan segera menggantikan fungsi dari bus yang bermasalah seperti itu," kata dia.

Diberitakan, sebuah bus pengangkut jamaah haji Indonesia ke Mekkah mogok saat baru berjalan sekitar 60 kilometer dari Bir Ali, Madinah, Arab Saudi. Jamaah terpaksa menunggu di bawah paparan langsung teriknya sinar matahari selama tiga jam untuk menunggu bus cadangan datang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement