REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 125 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di berbagai negara Timur Tengah akan diterjunkan untuk membantu petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2015. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2015, Ahmad Dumyati Bashori mengatakan, seharusnya para mahasiswa ini datang lebih awal. Namun karena ada permasalahan visa maka kedatangan mahasiswa ini tidak sesuai dengan jadwal yang seharusnya.
“Namun InsyaAllah telah bisa diselesaikan (visa)," ujar Ahmad Dumyati Bashori dalam rilis yang diterima Republika, Senin (7/9). Ia menjelaskan, mahasiswa Indonesia ini kuliah di sembilan negara Timur Tengah. Diantaranya Kairo (Mesir), Khortum (Sudan), dan Tunisia.
Keberadaan mahasiswa ini sangat diharapkan untuk membantu melayani jamaah haji asal Indonesia. Mahasiswa yang menjadi tenaga musiman (temus) tersebut rata-rata memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik. Sehingga diharapkan dapat membantu melayanani jamaah haji.
Misalnya untuk mengarahkan jamaah di halte-halte bus salawat. Ini dikarenakan tenaga untuk transportasi minim. Hanya sekitar satu atau dua orang di terminal atau halte tempat pemberhentian bus shalawat. Marniati