REPUBLIKA.CO.ID, SIMFEROPOL -- Tahun ini negara yang termasuk Semenanjung Laut Hitam, Krimera, mengirimkan calon jamaah haji dua kali-lipat dari tahun kemarin. Calon jamaah haji Krimera memulai perjalanan mereka ke Tanah Suci pekan ini.
"Kuota untuk peziarah dari Krimea berisi 300 kursi. Namun, dengan mempertimbangkan aktivitas Muslim Krimea, itu meningkat menjadi 322 orang," kata Wakil Perdana Menteri Republik Ruslan Balbec kepada kantor berita Itar Tass dikutip dari OnIslam, Rabu (9/9).
Tahun lalu, Krimea memberangkatkan 150 calon jamaah haji, yang merupakan rekor terbesar dari tahun-tahun sebelumnya, terutama pada saat Krimea masih dalam bagian Ukraina hanya memberangkatkan 100 orang jamaah. Tahun ini, rekor tersebut dipatahkan dengan penambahan lebih dari jumlah kuota tahun sebelumnya.
Belbac menjelaskan, penambahan kuota dua kali lebih banyak untuk Krimea disebabkan perjanjian yang ditandatangani Kementerian Haji Arab Saudi dan kepala Haji Misi Rusia.
JIka tahun ini kuota haji mencapai lebih dari 300 orang, diperkirakan tahun 2016 akan mencapai 400 calon jamaah haji. Bahkan bisa mencapai 600 calon jamaah haji yang diberangkatkan dari Semenanjung itu.
"Pada 2016, sesuai kesepakatan, kuota 400 kursi. Dengan mempertimbangkan sejauh mana Muslim Krimea akan ke tempat-tempat suci, kami akan meminta misi haji dari Rusia untuk 600 kursi," kata wakil Perdana Menteri.
Keberangkatan dibagi menjadi dua bagian. Senin telah diberangkatkan sebanyak 155 calon jamaah haji dari bandara Simferopol, dan sebanyak 172 calon jamaah haji diberangkatkan pada hari Selasa.
Menurut Misi Haji Rusia, setiap jamaah haji akan menatap di tanah Suci selama tiga minggu. Dan biaya yang dibebankan kepada mereka sebanyak 2.600 dolar.