“Kita memang sudah punya sop (standar operational procedure). Tapi saya ingin itu bisa menjadi perhatian kita,” kata Lukman dalam rapat koordinasi persiapan Satuan Operasi ARMINA di Kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Syisyah, seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Senin (14/9).
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis (24/9) mendatang. Artinya, puncak penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M, yaitu wukuf di Arafah akan dilangsungkan sehari sebelumnya, yaitu Rabu (23/9).
Jamaah akan bergerak ke Padang Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 22 September 2015. Lukman menyatakan sweeping pertama, yaitu penyisiran yang dilakukan pada 8 Dzulhijjah malam. PPIH harus benar-benar memastikan tidak ada jamaah haji Indonesia yang masih berada atau tertinggal di pemondokan di Makkah.
Penyisiran kedua dilakukan pada 9 Dzulhijjah malam ketika jamaah bergerak dari Arafah menuju Mudzalifah. Di Mudzalifah, jamaah akan bermalam sekaligus mengumpulkan batu untuk melontar jumrah. Lukman menyatakan petugas harus memastikan tidak ada jamaah yang masih di Arafah pada 9 Dzulhijjah malam. "Semua harus sudah menuju Mina melalui Muzdalifah,” kata dia.
Sweeping ketiga dilakukan pada 13 Dzulhijjah di Mina. Jamaah yang mengambil Nafar Tsani akan keluar dari Mina pada 13 Dzulhijjah atau 27 September 2015. "Jangan sampai ada jamaah yang belum meninggalkan Mina,” ujar Lukman.
Dalam prosesi haji, nafar berarti keluar meninggal Mina. Jamaah yang keluar dari Mina pada 12 Dzulhijjah melakukan nafar awwal. Jamaah yang mengambil nafar awal akan melontar jumrah pada 10, 11, dan 12 Dzulhijjah. Jamaah yang mengambil nafar tsani melengkapi amalan hingga 13 Dzulhijjah.