Jumat 13 Jan 2017 06:25 WIB

Tiga Tantangan Kenaikan Kuota Jamaah Haji 2017

Jamaah haji Indonesia berada di tenda perkemahan untuk melaksanakan ibadah wukuf. (Republika/ Amin Madani)
Foto: Republika/ Amin Madani
Jamaah haji Indonesia berada di tenda perkemahan untuk melaksanakan ibadah wukuf. (Republika/ Amin Madani)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kuota jamaah haji Indonesia 2017, naik signifikan. Selain kembali normal menjadi 211 ribu, Indonesia juga mendapat tambahan 10 ribu kuota dari Pemerintah Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyambut, baik kenaikan kuota haji Indonesia. Hal itu, diharapkan akan dapat mengurangi antrian jemaah yang sudah demikian panjang.

Namun demikian, Sri Ilham mengatakan, bahwa penambahan kuota akan memberikan tantangan tersendiri bagi Kementerian Agama pada penyelenggaraan haji tahun ini. "Pertama, jumlah petugas harus mencukupi untuk memastikan layanan yang kita berikan sudah sesuai dengan kontrak," ujar Sri Ilham, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, semakin banyak jamaah yang dilayani, tentu akan semakin banyak membutuhkan petugas. Keberadaan petugas dibutuhkan untuk memastikan agar setiap layanan yang diberikan kepada jamaah sudah sesuai dengan kontrak, baik yang terkait katering, transportasi, akomodasi, dan lainnya.

Tantangan kedua, kata Sri, adalah penempatan jemaah haji di Mina. Dia memastikan, kalau kondisi di Mina akan lebih padat seiring kembalinya normalnya kuota haji. Apalagi, Indonesia mendapat tambahan sebanyak 10 ribu. Kondisi ini akan menyebabkan jamaah haji di tenda yang berada di kawasan Mina Jadid (manthiqatu-dhil), semakin ramai.

Tantangan ketiga terkait harga sewa hotel. Kenaikan kuota, menurut Sri, akan berimplikasi juga pada potensi kemungkinan meningkatnya harga sewa akomodasi. Sebab, persaingan dengan negara-negara lain akan lebih ketat, khususnya di Madinah. "Penempatan di hotel Markaziyah akan berebut dengan negara-negara lain," ujarnya.

Terkait tantangan ini, dia mengak,u saat ini sedang menyusun perencanaan untuk kebutuhan penyediaan layanan akomodasi, konsumsi dan transportasi sesuai dengan jumlah kuota yang telah ditetapkan. Di samping itu, tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah juga sedang membuat dan menyempurnakan regulasi-regulasi yang dibutuhkan, baik dalam bentuk Peraturan Menteri Agama (PMA), Keputusan Dirjen, dan SOP yang terkait penyediaan layanan akomodasi, katering dan transportasi di Arab Saudi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.

"Kami juga akan segera mengusulkan plafon biaya layanan di Saudi sesuai dengan hasil penjajakan harga di Saudi untuk disampaikan ke DPR," katanya.

Pihaknya juga tengah menyiapkan tiga tim yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi untuk melakukan langkah persiapan. Ketiga tim ini adalah tim penyediaan akomodasi, tim seleksi perusahaan transportasi, dan tim seleksi perusahaan katering penyedia konsumsi. "Kami juga akan segera menyusun jadwal keberangkatan tim ini dan tahapan penyelesaian tugasnya," ujarnya.

"Pada saat bersamaan, kami juga terus berkoordinasi dengan Kantor Urusan Haji (KUH) dan instansi terkait di Arab Saudi," ujarnya. Sri optimis persiapan penyelenggaraan haji 2017 akan berjalan dengan baik. Dia berharap penyelenggaraan haji tahun ini semakin baik dan jemaah haji bisa menjalankan ibadahnya dengan baik pula.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement